Padang, NU Online
Suasana memeriahkan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama ke-82 di Propinsi Sumatera Barat mulai terasa. Setidaknya, suasana tersebut diawali Pengurus Wilayah NU Sumbar dengan silaturrahim jajaran Pengurus Cabang NU se-Sumbar.
Selain silaturrahim, diadakan pembekalan untuk kalangan pengurus NU di tingkat kabupaten dan kota di Sumbar, Sabtu-Minggu, (5-6/1 ) di Gedung Bintang Sembilan, Padang. Pembekalang meliputi materi pengembangan pertanian, pendidikan serta pengembangan organisasi NU di Ranah Minang ini.
<>Sekdaprov Yohanes Dahlan berharap, agar NU betul-betul mengembangkan pendidikan di daerah ini. Kita tahu, bahwa kelahiran NU dilatar belakangi dengan masalah dakwah dan pendidikan. Maka sudah sewajarnya pendidikan menjadi agenda utama dalam mengembangkan organisasi di Sumbar ini.
Ketua PP Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Dr. H. Fathoni Rodli berharap, agar LP Ma’arif NU dikelola dengan basis manajemen, bukan lagi dengan berbasis kharismatik, seperti diawal NU lahir di nusantara ini. Dengan berbasis manajemen itulah, kita mampu memenej NU yang begitu besar, dengan berbagai dinamikanya.
“Dulu, betapa banyak tokoh Minangkabau ini yang berhasil dibidang pendidikan, politik serta sejumlah prestasi lainya ditingkat nasional. Namun, akhir-akhir ini jarang sekali kita mendengar, nama orang Minang yang menonjol di tingkat nasional. Ini merupakan tantangan kita bersama, termasuk juga NU Sumbar,“ kata Sekretaris Daerah Propinsi Sumatera Barat Yohanes Dahlan saat membuka pembekalan.
Acara pembekalan dihadiri jajaran PWNU Sumbar, seperti Rais Syuriyah Drs. H. Amiruddin, Wakil Rais Drs. H. Bagindo Letter, Wakil Ketua Drs. Zamhar Baheram, Ir. H. A. Khusnun Aziz, MM, Sekretaris Firdaus, SS, Ketua LP Ma’arif NU Sumbar, Drs. Ideal Alimuddin, M. Hi,.
Sekretaris PWNU Sumbar, Firdaus, SS, menyebutkan, pembekalan pengurus PC NU Kabupaten/Kota se-Sumbar terkait dengan suasana Harlah NU ke-82 tahun. Peserta disamping dibekali dengan materi dari PP. LP. Ma’arif, juga materi dari konsultan pertanian. Diharapkan, peserta yang mengikuti memiliki wawasan pendidikan melalui program LP Ma’arif dan pertanian. Sehingga diharapkan mampu mengembangkan pertanian yang notabene banyak dimiliki oleh warga NU di berbagai nagari di Sumbar ini.
Terkait dengan suasana Harlah NU ke-82, direncanakan Istiqhosah NU 13-14 Januari 2008 di Pasaman Barat. Insya Allah Istighosah itu akan dihadiri Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, KH. Dr. Hasyim Muzadi dan Prof. Dr. KH. Syaid Agil Siraj sebagai pemberi tausiyah. Rencananya kegiatan Istighosah dihadiri lebih kurang sepuluh ribu warga nahdiyin se Sumbar. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa NU eksis di Sumbar dan memiliki agenda besar untuk memajukan kehidupan dan kemaslahatan warganya pada khususnya dan masyarakat Sumbar umumnya, kata Firdaus.
Dari silaturrahmi tersebut, Wakil Lembaga Dakwah NU Sumbar Reza Fahmi berharap konsolidasi PW dan PC-NU Sumbar dipandang penting untuk dilakukan secara berkala. Mengingat NU merupakan sebuah ormas yang sesungguhnya telah melekat dalam kultur masyarakat Minang. Dimana nilai filosofis Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah sesungguhnya merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai pemikiran NU.
“Sebuah hal yang tragis, apabila hingga hari ini masih ada di kalangan anggota nahdiyin yang malu untuk menyatakan diri sebagai warga NU. Justru sebaliknya warga NU Sumbar perlu bangga terhadap keberadaan dirinya sebagai anggota ormas Islam terbesar di tanah air,” kata Reza. (arm)