Warta

Rencana Pembangunan Makam Muslim Australia Menuai Kontroversi

Ahad, 28 September 2008 | 12:14 WIB

Sidney, NU Online
Rencana untuk membangun pemakaman Muslim di lahan pemakaman Anglikan bersejarah di Sidney Barat Daya--seperti yang dilaporkan oleh harian  The Sidney Morning Herarld-- memicu penentangan penuh amarah dari warga lokal.

"Sejarah saya dikubur di sana," ujar Len English, dari Persekutuan Gereja St Thomas. "Nenek dan kakek sya, orang tua, tante, paman, saudara, sepupu, keluarga kami di distrik ini sudah 200 tahun lalu. Mereka datang dari Taman Camden dan tinggal di sini," ungkap Len.<>

Asosiasi Muslim Libanon (LMA) telah membayar $ 1,5 juta kepada Pemakamanan Anglikan St Thomas, di Narellan untuk lahan pekuburan, tepatnya di dekat Camden.

"Gereja tidak berhak menjual tanah pemakaman di lahan pertama," ujar Len yang memiliki 33 kerabat dikuburkan di sana. "Saya akan mendatangi anggota dewan kota lokal, kalau tidak ke Walikota Camden," kata Len.

"Kami semua tahu mereka harus memakamkan keluarga mereka yang meninggal. Tapi saya pikir mereka dapat mencari area sekitar dan menemukan lahan lain seperti agama yang lain di sini," imbuh Len panjang lebar.

"Kami memiliki pemakaman Katolik, pemakaman Gereja Inggris, kami juga punya pemakaman umum tak jauh di luar Camden," ungkap Len. "Saya tidak bermaksud menentang imigran.

Sementara persiden LAM, Keysar Trad mengatakan pemakaman menjadi kebutuhan mendesak bagi Muslim karena mulai kehabisan jatah di pemakaman lain. "Sangat sulit mencari lahan lain," ungkap Keysar. "Kami harus membeli lahan itu dari pemeluk agama lain sedangkan mereka sendiri membutuhkan pula," imbuhnya.

Ia mengatakan jika pemerintah telah gagal mengalokasikan lahan bagi Muslim di Sidney. "Itu membuat kami mencari lokasi alternatif, dan akhir-akhir ini kami harus membayar untuk itu," kata Keysar yang juga ingin mempertahankan keberadaan makam Muslim yang sudah ada di pemakaman.

Kota Camden pernah mencuat di berita ketika warga lokal menentang keras rencana pembangunan sekolah Muslim di kota. Namun, di sisi lain mereka memberkati konstruksi pendirian sekolah Katolik di area tersebut. (rol/atj)


Terkait