Warta

Ribuan Demonstran Demo di Depan Konsulat AS di Rio

Ahad, 21 Mei 2006 | 04:34 WIB

Rio de Janeiro, NU Online
Ribuan demonstran yang tergabung dalam organisasi sosial dan politik melakukan aksi turun jalan di depan Konsulat Amerika Serikat (AS) di Rio de Janeiro, pusat kota Brazil, Sabtu (20/5).

Dalam aksinya itu, mereka menunjukkan rasa simpati dan solidaritas tinggi kepada Kuba, Venezuela, dan Bolivia, yang mereka anggap sebagai-negara-negara yang berani menentang hegemoni AS.

<>

Selain itu, mereka juga menuntut agar Gedung Putuh tidak melakukan intervensi kepada pemerintahan Kuba. Mereka mendesak agar lima warga Kuba (Antonio Rodriguez, Fernando Gonzales Llort, Rene Gonzalez Schewerert, Rerardo Hernandez Nordelo, dan Ramon Labnino) segera dibebaskan.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Dalam orasinya, para demonstran meminta Pentagon segera mengakhiri penyiksaan terhadap narapidana (napi) dan tidak melakukan tindak kekerasan yang tidak sesuai dengan prinsip hak-hak azasi manusia. Pasalnya, selama ini disinyalir banyak tindakan yang tidak berperikemanusiaan terjadi di Guantanamo.

Prenza Latina melaporkan, dalam aksinya itu mereka menolak kampanye pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang mencoba menghentikan langkah-langkah revolusioner seperti yang ditunjukan Venezuela dan Bolivia dalam menasionalisasikan sektor energinya. Selama demonstrasi, mereka mengibarkan bendera dengan slogan menentang Kawasan Perdagangan Bebas AS (FTAA).

Di depan Konsulat AS, sebanyak 20 koordinator lapangan (korlap) yang mewakili elemen organisasi sosial dan politik menyuarakan aspirasi mereka. Di depan gambar berukuran besar tokoh revolusioner Kuba Ernesto (Che) Guevara dengan dikelilingi cahaya lilin dan bercat merah, para demonstran melakukan simulasi untuk memperingati peristiwa berdarah yang terjadi di Kuba. Mereka mengheningkan cipta untuk mengenang para korban tewas dalam pertempuran melawan anti-imperialisme. (dar)


Terkait