Jakarta, NU Online
Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya beberapa hari ini telah menimbulkan masalah kesehatan. Banyak diantara pengungsi yang mengalami sakit atau menderita luka akibat banjir tersebut. Melihat situasi ini, Tim Kesehatan PBNU tak berdiam diri. Mereka melakukan penyisiran di daerah-daerah pengungsian dan memberikan pengobatan gratis.
Dengan alasan efektifitas, Tim Kesehatan PBNU tidak membentuk posko yang menetap di lokasi tertentu, tetapi secara bergantian mendatangi area pengungsian dan langsung memberikan pengobatan sesuai kebutuhan.
;“Kami turun ke lapangan sejak hari Jum’at lalu, rata-rata sehari bisa mendatangi dua lokasi. Banyak korban yang membutuhkan pertolongan. Ada korban yang luka dan sampai terlihat tulangnya, ada anak yang juga perlu dioperasi kecil, saya sampai ngeri melihatnya,” tutur Latif, salah satu relawan PBNU yang ikut dalam tim tersebut.
Dengan wajah yang masih terlihat lelah, Latif bertutur sebenarnya rumahnya sendiri yang ada di Jakarta Barat terkena banjir. Namun, demi tugas dan komitmennya kepada NU dan masyarakat, ia rela berbasah-basah dan harus keliling Jakarta dari pagi sampai sore.
Penyakit yang banyak diderita oleh pengungsi diantaranya adalah gatal-gatal dan diare. Namun ada juga beberapa penyakit lain seperti sakit telinga dan sakit mata yang ditangani oleh 4-5 orang dokter.
Sembari melakukan pengobatan, anggota tim membagikan makanan ringan untuk mengobati rasa lapar akibat kurangnya persediaan makanan. Roti, susu dan air minum dalam kemasan diberikan secukupnya.
Daerah yang sudah dikunjungi diantaranya Tomang, Kampung Melayu, Petamburan dan daerah Jakarta Pusat. Luasnya lokasi yang terkena banjir dan besarnya jumlah pengungsi menyebabkan tim kesehatan PBNU tak cukup melakukan kunjungan sekali ke setiap lokasi. Hari ini, kegiatan tersebut masih dilanjutkan ke beberapa tempat. (mkf)