Warta

Tokoh Agama Syukuran Ultah Gus Dur ke-65

Kamis, 4 Agustus 2005 | 01:40 WIB

Jakarta, NU Online
Sejumlah tokoh lintas agama dan prodemokrasi berencana menyelenggarakan syukuran hari ulang tahun ke-65 mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Syukuran ulang tahun dengan tema “Doa Bersama Merayakan Pluralisme” itu diadakan pada hari ini (Kamis, 4/8) 2005 pukul 19.00 WIB di kediaman Gus Dur di Jalan Warung Silah No. 10 Ciganjur, Jakarta Selatan.

<>

Para tokoh agama dan prodemokrasi yang berkenan hadir antara lain, KH Mustafa Bisri, KH Husein Muhammad, Masdar F. Mas’udi, mantan Ketum PP Muhammadiyah Syafii Ma’arif, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azymardi Azra, Todung Mulya Lubis, Ketua ICRP Djohan Effendi, Direktur ICIP Syafii Anwar dan sejumlah pemuka agama lainnya.

"Acara ini juga dimaksudkan sebagai syukuran atas kesembuhan dan panjang umur dari Allah selalu diberikan kepada Gus Dur, agar pluralisme di Indonesia tetap terjaga," kata Direktur Eksekutif Wahid Institute Ahmad Suaedy seperti diberitakan www.gusdur.net.

Alasan para tokoh lintas agama itu rela merepotkan diri untuk kegiatan tersebut, karena mereka menilai Gus Dur sebagai tokoh yang konsisten memperjuangkan pluralisme di Indonesia. "Apalagi di saat sekarang terjadi arus radikalisasi beragama," kata Suaedy.

Acara tersebut nantinya akan diisi oleh tumpengan, pidato dan doa bersama oleh tokoh-tokoh agama. Syukuran yang berbeda dari biasanya ini, juga akan diramaikan oleh musisi Franky Sahilatua dan grup musik Dewa.

Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Dia dilahirkan di Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim, mantan menteri Agama tahun 1949. Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi massa Islam terbesar di Indonesia. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar, Jombang. Kakek dari ibunya adalah K.H. Bisri Syansuri yang juga merupakan pendiri NU.

Gus Dur memang selalu merayakan hari ulang tahunnya pada tanggal 4 Agustus, walau sebenarnya hari lahir Gus Dur bukanlah tanggal itu. Ia memang dilahirkan pada hari keempat bulan kedelapan, tetapi berdasarkan penanggalan Hijriyah yaitu 4 Sya’ban 1940 H atau tanggal 7 September 1940 M. (cih)


 


Terkait