Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Tengah diminta untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik alias tidak golput pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Sebab, berpartisipasi dalam Pemilu berarti telah turut melakukan perubahan di negeri ini.
“Dengan mengabaikan hak pilih, kita akan kalah terus dalam percaturan politik. Maka, pilihlah caleg yang jadi pilihan NU di daerahnya masing-masing,” kata Ketua Pengurus Wilayah NU Jateng Mohammad Adnan dalam dialog yang bertajuk “Sikap Politis Warga NU terhadap Pileg 9 April 2009” di Tegal, Rabu (7/1) kemarin.<>
Namun, Adnan mengingatkan, warga NU jangan sampai menjadi ‘calo’ yang memperjualbelikan NU demi kepentingan diri pribadi. Perlu dibuat semacam komitmen tertulis atau semacam kontrak politik antara warga NU dengan para caleg.
“Kontrak politik, jangan sampai untuk kepentingan segelintir oknum Nahdliyin. Tapi, harus secara lembaga, demi kemaslahatan NU ke masa depan,” pintanya.
Selain itu, imbuhnya, NU sekali-sekali dijadikan semacam barang sewaan karena bisa jadi justru akan merusak diri sendiri. “Bila disewakan, pasti saat pengembaliannya ada yang rusak. Bahkan, kadang bisa saja lupa dikembalikan.
Dialog itu digelar Ikatan Alumni Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU Kabupaten Tegal. Ketua Presidium Majelis Ikatan Alumni IPNU Tegal, Ahmad Was’ari, menyatakan, dialog ini tidak mengandung maksud menggiring warga NU pada caleg tertentu. Juga tidak mendapatkan sponsor apa pun dari salah satu caleg.
Hadir dalam kesempatan tersebut Rais Syuryah Pengurus Cabang NU setempat, KH Kambali Ustman, Ketua PC Muslimat NU Umi Azizah, IPNU-IPPNU dan jajaran pengurus NU dari seluruh tingkatan. (was)