Jember, NU Online
Konflik yang terjadi di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak perlu terlalu dirisaukan, apalagi sampai menggangu kerukunan warga nahdliyyin. Konflik di tubuh partai yang mayoritas beranggotakan warga NU ini sedianya hanya terjadi di tingkat elit politik saja.
”Warga NU tidak perlu ikut-ikutan terjebak dalam konflik PKB. Itu adalah konflik antar pengurus,” kata KH. Khotib Umar, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Jember, pada acara peringatan hari lahir NU di pondok pesantren yang diasuhnya, Ahad (20/8) lalu.
<>Dikatakan Kiai Khotib Umar, konflik akan selesai jika pihak-pihak yang berkonflik mau kembali kepada NU.
Ketua Umum GP. Ansor, yang juga Menteri Negara Percepatan Daerah Tertinggal H. Saifullah Yusuf pada kesempatan itu juga menyatakan hal yang sama. Dirinya mengaku tidak khawatir dengan konflik yang mendera PKB.
Menurutnya, sudah menjadi ciri khas warga nahdlyyin untuk selalu memelihara konflik, kendati ujung-ujungnya juga terjadi islah, dan membawa hikmah tersendiri, yaitu makin matangnya NU dalam bersikap dan berprilaku.
”Saya juga yakin, dengan berkonflik, PKB tambah besar. Sekarang saja dengan satu PKB sudah dapat 52 kursi. Kalau kelak dua PKB, kan bisa dapat 104 kursi di DPR,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Meski demikian, Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, mengaku yakin pada saatnya nanti konflik di PKB akan berakhir dengan baik. Sebab, di PKB itu adalah tempatnya para kiai. Kiai tentu punya cara tersendiri untuk menyelesaikan suatu masalah. Sehinga setelah ini (konflik) PKB akan menjadi partai besar, asalkan tetap bersama kiai.
“Partai yang didukung kiai, akan besar. Dan sayapun kalau ditanya soal pencalonan gubernur, juga tergantung kiai”, tambanya yang lagi-lagi disambut
tawa hadirin.
Dalam kesempatan itu Pengurus Cabang (PC) NU Jember melantik 6 pengurus Lembaga NU, yaitu LP2NU (Ketua: Ir. Asmoji), LPNU (Ketua: Zaenuri), LDNU (Ketua: H. Muhammad Hasien), Lakspesdam (Ketua: Khusnurridlo), dan RMI (Ketua: KH. Habib Rahmani).
Hadir KH. Said Aqil Siraj (Ketua PBNU), Azwar Anas dan Adji Massaid (anggota DPR RI), KH. Nuruddin A. Rahman (anggota DPD dari Jatim), KH. Miftahul Ahyar (PWNU), dua kubu Ketua DPC PKB (Gus Mamak & Miftahul Ulum), Ketua PCNU Banyuwangi beserta sekitar 1000 undangan memenuhi aula pesantren Raudlatul Ulum. (ary)