Daerah

Banjir Bandang Terjang Pekalongan, Puluhan Rumah Rusak Akibat Embung Buatan Pabrik Jebol

Jumat, 15 Maret 2024 | 06:00 WIB

Banjir Bandang Terjang Pekalongan, Puluhan Rumah Rusak Akibat Embung Buatan Pabrik Jebol

Kondisi banjir di Desa Wangandowo, Kabupaten Pekalongan, Kamis (14/3/2024) pagi. (Foto: Azzam Nabil)

Jakarta, NU Online

Banjir bandang menerjang Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Rabu (13/3/2024) malam. Dua orang meninggal dunia, sementara puluhan rumah lainnya dilaporkan mengalami kerusakan.


Warga Desa Wangandowo Azzam Nabil mengatakan, banjir bandang tersebut disebabkan oleh jebolnya tanggul dari embung atau penampungan air hujan buatan pabrik sepatu. Selain itu, intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir membuat debit air terus naik.


"Ini kejadian tadi malam jelang shalat tarawih. Banjir bandang ini datang cepat banget dan lumayan lama. Ditambah deras sekali airnya, isi materialnya tanah dan baru. Kita enggak sempat menyelamatkan barang-barang, rumah sudah hancur," kata Nabil kepada NU Online, Kamis (14/3/2024).


Akibat banjir tersebut Nabil bersama warga lain meminta pertanggungjawaban dan ganti rugi ke pihak pabrik akibat dampak dari pembangunan pabrik tersebut.


"Kami ingin negosiasi kepada pihak pabrik terkait ganti rugi ini. Pasalnya, hujan sederas apa pun enggak pernah banjir sama sekali. Baru satu tahun  proses pembangunan sudah terasa dampaknya," ujar Nabil.


Sebelumnya, Nabil bersama warga yang lainnya telah meminta pihak pabrik agar menutup bendungan, tetapi pihak pabrik tak merespon keluhan warga.


"Tanggul bendungan itu kan milik pabrik. Jam 5 sore sudah mulai ada kebocoran, tapi belum banyak warga yang tahu mengenai info itu, jam 7 malam banjir bandang terjadi," ujar Nabil.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo mengatakan, pihaknya bersama TNI/Polri dan sukarelawan masih melakukan proses evakuasi terhadap para korban.


Intensitas curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Pekalongan, mengakibatkan tanggul di sungai Desa Wangandowo jebol sehingga banjir merendam permukiman warga setempat.


"Sekarang ini kami menyediakan lokasi pengungsian warga di Balai Desa Wangandowo," katanya.


Ia mengatakan, banjir bandang juga mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan 50 rumah rusak yang dua di antaranya terbawa banjir bandang.


"Ya, setelah dilakukan pencarian, kami menemukan dua  korban meninggal dunia akibat terseret banjir," katanya.


Pihak pabrik bertanggung jawab

Jebolnya lokasi penampungan air pabrik sepatu yang dituding sebagai pemicu banjir bandang di permukiman warga Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, membuat perwakilan perusahaan angkat bicara.


Pihak PT Hardases Abadi Indonesia (HAI) Alex Sapri menegaskan bahwa perusahaan akan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh korban. Termasuk harta benda yang rusak atau hilang tersapu banjir bandang.


"Untuk dua korban meninggal, perusahaan juga memastikan akan memberikan santunan," ujar Alex Sapri


Pihak perusahaan mengakui bahwa tanggul embung yang difungsikan sebagai danau buatan masih dalam pengerjaan. Sehingga tidak kuat menahan debit air yang meluap akibat hujan selama tiga hari berturut-turut.


"Tadinya itu danau. Untuk penampungan air. Cuman pada saat ini, memang belum selesai pekerjaannya. Itu untuk penampungan air, danau buatan, tangkapan air, Resapan air," ungkapnya.


Saat ini, pihaknya akan memperbaiki titik yang jebol hingga membuat air danau buatan tersebut langsung menerjang pemukiman yang ada di bawahnya.


"Nanti akan kita perbaiki. Mudah-mudahan dari ini menjadikan pengalaman buat kami untuk lebih baik," ucapnya.