Bupati Padangpariaman: Hanya Pesantren yang Belum Disentuh Narkoba
Ahad, 23 Oktober 2016 | 02:41 WIB
Padangpariaman,
NU Online
Penyebaran narkoba di Indonesia sudah menyentuh semua lini profesi dan status sosial di tengah
masyarakat. Mulai dari pejabat negara, politisi, polisi, tentara, guru, orangtua,
ibu-ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar dan lainnya. Yang belum disentuh
narkoba hanyalah santri di pondok pesantren.
Bupati Padangpariaman Ali
Mukhni mengungkapkan hal itu ketika melepas pawai santri bersarung Pondok
Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan,
Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padangpariaman, Propinsi
Sumatera Barat, Sabtu (22/10) sore di
halaman rusunawa pesantren tersebut. Pawai yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan
Hari Santri kedua pada 22 Oktober 2016 ini.
Pawai yang diikuti seribu
santri keliling nagari dengan melintasi jalan raya Padang – Bukittinggi. Pawai sepanjang
sekitar satu kilometer yang dipandu aparat kepolisian tersebut sempat memacetkan
arus lalu lintas Padang – Bukittinggi.
Menurut Ali Mukhni, santri
yang tengah belajar di pondok pesantren masih kuat dari serangan penyebaran
penyalahgunaan narkoba. Karena santri selalu dibentengi dengan nilai-nilai
agama Islam yang kuat.
“Narkoba itu ibarat setan
dunia yang kedua. Karena narkoba merusak kehidupan orang dunia dan akhirat. Melalui
kekuatan santri ini, kita berharap Padangpariaman bisa mencegah penyebaran
narkoba. Terutama di kalangan generasi muda sebagai harapan bangsa,” kata Ali
Mukhni.
Ali Mukhni juga memberikan
apresiasi terhadap Hari Santri Nasional yang sudah diputuskan oleh Presiden RI
Joko Widodo. Hari Santri merupakan bentuk penghargaan negara terhadap santri
yang sudah berperan aktif dalam mengusir bangsa penjajah dari Indonesia
dulunya.
Ketua Yayasan Pembangunan Islam El
Imraniyah (PYII) Pesantren Nurul
Yaqin Ringan-Ringan Drs. Idarussalam Tuanku Sutan, menyebutkan,
pawai dan peringatan Hari Santri ini merupakan yang pertama di Nurul Yaqin.
Para santri terlihat sangat antusias mengikutinya.
“Melalui pawai ini, kita
menggugah perhatian santri agar lebih termotivasi belajar. Jangan diantara mereka
masih ada yang merasa orang nomor belakangan di negeri. Tapi mereka sebagai
santri sudah diakui keberadaannya oleh negara,” kata Idarussalam yang
musytasyar PCNU Padangpariaman ini.
Pawai juga dihadiri Ketua Badan
Anti Narkoba Ansor (BAANAR) Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat Hardi Candra
dan Ketua IPNU Padangpariaman Ahmad Fauzan. (armaidi tanjung/abdullah alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua