Semarang, NU Online
Memperingati Hari Santri tahun 2018, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bekerja sama dengan Kementerian Agama kota Semarang Jawa Tengah menggelar Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren (Pospeda) untuk yang kedua kalinya.
Salah satu cabang olahraga yang menarik pada acara Pospeda ialah Dagongan. Dagongan merupakan olahraga seperti tarik tambang. Namun, media yang digunakan bukan tali tapi sebilah bambu.
Cara bermainnya dengan cara saling dorong menggunakan bambu tersebut. Sebanyak 5 santri saling dorong hingga mencapai jarak yang telah ditentukan. Tim yang menang mendapatkan 2 skor atau lebih. Selain Dagongan, beberapa cabang yang dilombakan antara lain bola voli, pencak silat, futsal, dan rebana.
Dispora kota Semarang berharap perhelatan olahraga di tingkat kota agar bisa memasukkan Dagongan sebagai salah satu cabang lomba. Secara konsep Dagongan ini memang mirip dengan Tarik Tambang namun kebalikannya yaitu dengan cara didorong.
Wali Kota Semarang H Hendrar Prihadi mengatakan, ajang Pospeda hendaknya menjadi media para santri untuk bersatu, menjalin silaturahmi, dan membangun jaringan sebanyak mungkin. Mengingat Pospeda merupakan ajang pembinaan para santri yang tergabung dalam Pondok Pesantren.
"Pekan olahraga ini harus dijadikan ajang untuk mempererat antar santri, antar pesantren, serta mendekatkan Pemerintah dengan pesantren," ujarnya.
Dikatakan, acara tahunan yang mengusung tema Santri Bersatu, Sportif, Raih Prestasi itu, juga dapat dijadikan momentum untuk perekat kerukunan dan silaturahmi, serta persatuan, dan kesatuan bangsa khususnya kalangan pesantren.
Pospeda tahun kedua ini diikuti 21 pesantren se-Kota Semarang mempertandingkan 5 cabang olah raga dan seni di antaranya Futsal, Silat Seni, Rebana, Bola Voli, olahraga tradisional Dagongan.
Tak hanya 514 atlet, ajang olahraga bagi santri tersebut juga dimeriahkan oleh 2.000 santriwan–santriwati yang berpartisipasi sebagai suporter.
Sebagai pelaksana kegiatan Pospeda yakni Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Semarang. Kompetisi yang digelar dua hari (31/10) dan (1/11), berlangsung di Pesantren Askhabul Kahfi Mijen kota Semarang. (Zulfa/Muiz)