Sleman, NU Online
Pimpinan Wilayah Fatayat NU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menggelar Pemilihan Duta Santri Nasional. Pemilihan ini merupakan yang kedua kalinya.
Duta Santri yang pertama dilaksanakan pada tahun 2016. Tahun ini pemilihan Duta Santri 2018 sudah memasuki babak semifinal. Semifinal ini dilaksanakan di Gedung Multi Purpose (MP) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pemilihan Duta Santri menjadi agenda pengkaderan kaum muda NU atau Santri untuk mewujudkan Islam yang menjaga budaya dan persatuan bangsa Indonesia.
"Anak muda perlu pengarahan dalam berkiprah di pesantren, intansi pemerintahan, organisasi masyarakat (Ormas) dan terutama dalam dunia akademisi," ujar Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU DIY Khotimatul Husna.
Dalam pembukaan Semifinal Duta Santri, Kamis (26/4), Khotimahtul Husna menyatakan, tema yang diangkat dalam Pemilihan Duta Santri tahun ini adalah, Penguatan Peran Santri untuk Mewujudkan Islam yang Santun, Moderat dan berkeadilan. Dengan harapan para santri yang akan terpilih menjadi duta dapat menjadi pilot project yang menggandeng seluruh kaum muda khususnya santri-santri NU.
“Hal inilah yang melatarbelakangi diadakan pemilihan Duta Santri Nasional yang dirangkai dalam Harlah Fatayat NU Ke-68. Mengingat tercapainya prestasi SDM Duta Santri 2016, sangat penting untuk dilaksanakan kembali untuk mengkampanyekan Islam yang ramah dari goresan liberalisme dan radikalisme,” tuturnya dengan tegas.
Duta Santri ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk pengkaderan kaum muda NU yang memiliki prestasi untuk dapat turut serta dalam mewujudkan Islam yang santun dan rahmatan lil alamin. (Red: Muiz)