Jepara, NU Online
Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU desa Guyangan kecamatan Bangsri kabupaten Jepara membuka kajian bertema “Menelisik Budaya Assyuro” di balai desa Guyangan, Rabu (14/10). Di pertemuan ini, mereka mencoba menggali tradisi yang sudah mengakar di masyarakat.
<>
Akademisi Unisnu Jepara Tupomo menerangkan bahwasa Assyuro sebenarnya jatuh bukan pada 1 Syuro (1 Muharram) tetapi tanggal 10.
Menurutnya, Asyuro berasal dari kata Asyura yang artinya kesepuluh. Bulan Syuro sendiri menurut Ketua Pergunu Jepara itu dipopulerkan oleh Sultan Agung karena pada bulan itu ia memperoleh kemenangan. Tanggal itu, bagi Sultan, dianggap sebagai hari yang sakti.
Narasumber lainnya Ahmad Bahrowi menambahkan, setiap 1 Syuro gaman atau senjata yang dimiliki oleh orang-orang Jawa dikumbah (dimandikan, red) sebenarnya juga memiliki makna tersendiri.
“Gaman sendiri berasal dari kata agama. Gaman merupakan senjata sakti yang dijadikan sebagai media agar seseorang selamat,” terang Bahrowi yang kini mengajar di Unisnu Jepara.
Ketika datang menyebarkan Islam, para wali mengakulturasinya dengan Islam. Dengan menambahkan kalimat Bismillah, Allahu akbar dalam tradisi mereka, masyarakat Jawa menerimanya dengan baik. Sehingga, agama harus dirawat, agar sesorang bisa selamat. Seperti halnya dengan gaman.
Hal itu menurutnya kejeniusan para Wali dalam mengislamkan Jawa. Manusia tidak akan selamat jika tidak menjaga agamanya (gamannya). “Itulah filosofi dari memandikan keris,” imbuhnya di hadapan ratusan peserta.
Dengan dihelatnya kegiatan ini, Ketua IPNU Guyangan David Herwanto menerangkan pelajar NU yang mulanya masih penasaran dengan bulan itu semakin mencerahkan.
“Merayakan bulan Syuro harus diisi dengan hal yang positif. Kami berharap tradisi yang dilakukan oleh masyakat kita, Jawa, tetap boleh dilakukan asal tidak melenceng dari aturan agama Islam,” harap David. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
6
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
Terkini
Lihat Semua