Daerah

Kemarau, Momentum Manusia Menghargai Nikmat Air

NU Online  Ā·  Ahad, 17 September 2023 | 16:00 WIB

Bandarlampung, NU Online
Saat ini, mayoritas daerah di Indonesia tengah dilanda kemarauĀ yang panjang. Banyak ditemui tanah retak akibat panas matahari, sungai-sungai mengering, dan bencana kebakaran lahan. Dalam menghadapi kondisi ini, Islam telah mengajarkan kepada umatnya untuk sabar dan melakukan ikhtiar agar Allah menurunkan hujan dan kemarau segera berlalu.


Terkait dengan kemarau ini, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung H Puji Raharjo mengajak seluruh masyarakat untuk bermuhasabah dan merenung bahwa kemarau menjadi cara Allah mengingatkan kita untuk menghargai nikmat yang selama ini dianggap biasa seperti air.


ā€œDi saat seperti ini, kita bisa merasakan bagaimana air menjadi sebuah anugerah yang sangat penting bagi kehidupan. Sehingga semua ini bisa semakin mendekatkan kita kepada Allah swt,ā€ ungkapnya saat berdiskusi dengan NU Online terkait kemarau dan langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapinya di Bandarlampung, Ahad (17/9/2023).


Umat Islam sendiri lanjutnya, telah diberikan tuntunan bagaimana menghadapi kondisi kemarau dan kekeringan air dengan melakukan ikhtiar langit dan banyak beristighfar dengan melaksanakan shalat Istisqa’. Ia mengingatkan bahwa kemarau bukan hanya soal kekeringan fisik, tetapi juga tantangan spiritual yang menguji kesabaran dan keimanan kita.


Sebagai umat yang percaya dan tawakal, ia mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat Istisqa’ dengan penuh kesadaran dan harapan agar Allah segera menurunkan hujan rahmat yang akan menjadi nikmat dan meringankan beban semua makhluk-Nya.


Bukan hanya turun hujan dan basah secara fisik saja, namun yang penting juga dari semua ini adalah hati kita tetap basah dengan iman, harapan, dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. ā€œSemoga kita selalu diberikan kesabaran, kekuatan, dan keberkahan dalam menghadapi setiap cobaan yang datang. Dan semoga hujan rahmat segera turun, menyirami bumi kita, dan mengisi hati kita dengan kebahagiaan dan syukur,ā€ harapnya.


ā€œDengan shalat Istisqa, kita diajak untuk bersatu, berdoa, dan berharap bersama. Ini adalah momentum bagi kita untuk mempererat tali silaturahmi, meningkatkan kepedulian terhadap sesama, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah,ā€ imbuhnya tentang hikmah dari pelaksanaan shalat Istisqa’ ini.


Shalat dan Doa
Pemerintah melalui Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, juga telah mengimbau umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan shalat Istisqa' yang bukan hanya sekadar ritual, melainkan manifestasi dari harapan, kesadaran, dan kebersamaan umat dalam memohon pertolongan Allah.


Mengutip kitab Fathul Qarib, ia pun menjelaskan tata caraĀ atauĀ kaifiyah pelaksanaan Shalat Istisqa yang dilakukan sebanyak dua rakaat. Shalat Istisqa’ dilakukan seperti shalat Id yakni dengan membaca takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan takbir 5 kali di rakaat kedua sebelum membaca surat Al-Fatihah. Setelah shalat, ada prosesi pelaksanaan dua khutbah.Ā 


Dalam khutbahnya, imam disarankan untuk memulai dengan istighfar, memohon ampunan Allah, dan mengajak jamaah untuk bertaubat. ā€œKhutbah ini penuh dengan harapan dan kepercayaan bahwa Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya. Imam juga mengingatkan jamaah tentang pentingnya bersyukur dan memanfaatkan nikmat hujan dengan baik,ā€ jelasnya.


Adapun salah satu doa yang diajarkan Rasulullah dalam meminta hujan adalah:


Ā "Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł’Ł‡Ų§ Ų³ŁŁ‚Ł’ŁŠŲ§ Ų±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŁ„Ų§ ŲŖŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł’Ł‡Ų§ Ų³ŁŁ‚Ł’ŁŠŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁ ŁˆŁŽŁ„Ų§ Ł…ŁŽŲ­Ł‚Ł ŁˆŁŽŁ„Ų§ ŲØŁŽŁ„Ų§Ų”ŁŲŒ ŁˆŁŽŁ„Ų§ Ł‡ŁŽŲÆŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ„Ų§ ŲŗŁŽŲ±ŁŽŁ‚ŁŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ Ų§Ł„ŲøŁ‘ŁŲ±ŁŽŲ§ŲØŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų¢ŁƒŁŽŲ§Ł…Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŲØŁŲŖŁ Ų§Ł„Ų“Ł‘Ų¬ŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲØŁŲ·ŁŁˆŁ†Ł Ų§Ł„Ų£ŁˆŲÆŁŁŠŁŽŲ©ŁŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų­ŁŽŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŽŁŠŁ’Ł†Ų§ ŁˆŁŽŁ„Ų§ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§ŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اسْقِنا ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų«Ų§Ł‹ Ł…ŲŗŁŁŠŲ«Ų§Ł‹ Ł‡ŁŽŁ†ŁŁŠŲ¦Ų§Ł‹ Ł…ŁŽŲ±ŁŁŠŲ¦Ų§Ł‹ Ł…ŁŲ±ŁŁŠŲ¹Ų§Ł‹ Ų³ŁŽŲ­Ł‘Ų§Ł‹ عامّاً ŲŗŁŽŲÆŁŽŁ‚Ų§Ł‹ Ų·ŁŽŲØŁŽŁ‚Ų§Ł‹ Ł…ŁŲ¬ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ„Ų§Ł‹ دائماً ؄لى ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ†ŁŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اسْقِنا Ų§Ł„ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų«ŁŽ ŁˆŁŽŁ„Ų§ ŲŖŁŽŲ¬Ų¹ŁŽŁ„Ł’Ł†Ų§ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł‚ŁŽŲ§Ł†ŁŲ·ŁŁŠŁ†ŁŽŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…ŁŽ Ų„Ł†Ł‘ŁŽ بِالعِبادِ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲØŁŁ„Ų§ŁŽŲÆŁ Ł…ŁŁ†ŁŽ الجهْدِ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų¬ŁˆŲ¹Ł ŁˆŲ§Ł„Ų¶Ł‘Ł†Ł’ŁƒŁ Ł…Ų§ لا Ł†ŁŽŲ“Ł’ŁƒŁŁˆ ؄لاّ Ų„Ł„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŲŖŁ’ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų²Ł‘Ų±Ł’Ų¹ŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲÆŁŲ±Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų¶Ł‘Ų±Ł’Ų¹ŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’Ų²ŁŁ„Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§ مِنْ ŲØŁŽŲ±ŁŽŁƒŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ£Ł†Ł’ŲØŁŲŖŁ’ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ مِنْ ŲØŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų¶ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§ŁƒŁ’Ų“ŁŁŁ’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘Ų§ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„ŲØŁŽŁ„Ų§Ų”Ł Ł…ŁŽŲ§ Ł„Ų§ŁŽ ŁŠŁŽŁƒŁ’Ų“ŁŁŁŁ‡Ł ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŁƒŁŽŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁƒŁŽ Ų„Ł†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ ŁƒŁŁ†Ł’ŲŖŁŽ ŲŗŁŽŁŁ‘ŁŽŲ§Ų±Ų§Ł‹ ŁŁŽŲ£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŁ„ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲÆŁ’Ų±ŁŽŲ§Ų±Ų§Ł‹."


Artinya: "Ya Allah, jadikanlah hujan yang Engkau turunkan ini sebagai hujan rahmat, bukan hujan yang membawa adzab, bukan hujan yang menghilangkan berkah, bukan hujan yang membawa bencana, bukan hujan yang merobohkan, dan bukan hujan yang menenggelamkan. Ya Allah, turunkanlah hujan di atas gunung-gunung, bukit-bukit, tempat tumbuhnya pohon-pohon, dan di lembah-lembah. Ya Allah, biarkan hujan turun di sekitar kami, namun jangan biarkan ia membahayakan kami. Ya Allah, berikanlah kami hujan yang memberi manfaat, yang menyegarkan, yang membawa kebaikan, yang lebat, yang merata di seluruh tempat, yang berlimpah, yang terus menerus hingga hari kiamat. Ya Allah, berikanlah kami hujan dan jangan biarkan kami menjadi orang-orang yang putus asa. Ya Allah, sesungguhnya hamba-hambaMu dan negeri ini sedang mengalami kesulitan, kelaparan, dan kekeringan yang kami keluhkan hanya kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkanlah tanaman kami, berikanlah kami keberkahan dari langit dan bumi, dan hilangkanlah segala bencana yang hanya Engkau yang mampu menghilangkannya. Ya Allah, kami memohon ampunan kepada-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Pengampun, maka turunkanlah hujan yang lebat kepada kami."

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang