Purwakarta, NU Online
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) KH Abdul Manan A. Ghani mengatakan supaya khutbah jumat di masjid-masjid NU harus menyesuaikan dengan keadaan jamaah atau masyarakat setempat.
<>
Hal itu dikatakan Kiai Manan pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) ta’mir masjid, khotib, dan imam masjid yang digelar LTMNU Kabupaten Purwakarta pada Ahad, (7/4).
“Khutbah harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat Purwakarata supaya bisa dicerap. Harus merespon kebutuhan masyarakat,” katanya pada Rapimda bertema "Wujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat".
Ia juga menekankan kesadaran berbahasa. Jika di tempat tersebut seluruh jamaah menggunakan bahasa Sunda, maka khotib harus menggunakan bahasa Sunda. Jika campur, harus menggunakan bahasa Indonesia.
Di samping itu, ia juga berpesan supaya khotib NU jangan lama-lama dalam berkhotbah pada shalat Jumat.
Rapimda tersebut dihadiri 250 orang yang terdiri dari imam, khotib, dan ta’mir masjid NU; terselenggara atas kerjasama antara PC LTMNU Kabupaten Purwakarta, PP LTMNU, dan PT Sinde Budi Sentosa.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua