Marak ‘Perang Sarung’ saat Ramadhan, Ini Imbauan RMINU Pringsewu
NU Online · Rabu, 29 Maret 2023 | 12:30 WIB
Muhammad Faizin
Penulis
Pringsewu, NU Online
Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu Lampung menyampaikan imbauan terkait maraknya 'Perang Sarung' anak-anak remaja yang menodai kesucian bulan Ramadhan. Sekretaris RMINU Pringsewu Hizbullah Huda mengatakan bahwa beberapa malam di awal Ramadhan 1444 H, beberapa kali terjadi semi-tawuran remaja seperti di Kecamatan Ambarawa.
'Perang Sarung’ ini berawal dari sekelompok remaja yang berkumpul dan bermain saling memukul temannya dengan sarung di malam atau pagi hari setelah subuh. Namun lambat laun, kebiasaan ini menjadi semacam tawuran yang menggunakan sarung sebagai senjatanya.
Menurutnya, kejadian ini dapat menjadi semacam 'tren' jika dibiarkan saja dan perlu ada antisipasi dan kewaspadaan semua pihak. Awalnya, perang sarung hanya melibatkan jumlah kecil yaitu hanya puluhan anak, tetapi lambat laun menjadi besar sampai melibatkan ratusan anak dan sudah ada anak santri yang jadi korban luka-luka.
"Hal ini disebabkan karena di dalam sarung yang digunakan untuk perang sarung ada yang diisi batu," katanya, Rabu (29/3/2023).
Menindaklanjuti hal ini, pengurus RMI memohon agar pesantren meningkatkan perhatian dan pengawasan pada santri dan tidak meladeni jika ada ajakan dari anak luar pesantren untuk perang sarung. "Kami berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang," harapnya.
RMINU Pringsewu sebagai asosiasi Pesantren NU juga mengimbau kepada para orangtua agar mengawasi anak-anak mereka dan menyampaikan kepada mereka untuk tidak terlibat dalam kegiatan perang sarung. Kegiatan semacam ini sangat berbahaya dan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan anak-anak.
RMINU Pringsewu berharap semua pihak dapat memberikan edukasi tentang makna puasa dan menyampaikan pesan-pesan positif tentang pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan sekitar khususnya selama Ramadhan.
"Kami berharap agar semua pihak dapat bekerja sama dan berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi anak-anak dan masyarakat," pinta pria yang karib disapa Chak Hiz ini.
Chak His juga menyebut bahwa tren negatif yang mengotori suasana Ramadhan ini juga terjadi di beberapa daerah lain seperti di Bandarlampung. Berdasarkan informasi yang ia dapat Polsek Sukarame mengamankan 10 orang remaja yang hendak melakukan perang sarung, di Jalan Pulau Bacan wilayah Gang Enggal Jagabaya II Way Halim Bandar Lampung, Senin (27/3/2023) malam.
Para remaja tersebut berkumpul setelah shalat tarawih, kemudian berkeliling dengan menggunakan sepeda motor dengan membawa sarung yang diikat ujungnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPU
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua