Tegal, NU Online
Tiga belas tahun lagi, Nahdlatul Ulama genap seratus tahun. Apakah organisasi yang didirikan para kiai di Surabaya tahun 1926 ini akan berjaya atau tinggal cerita? Harus ditentukan dari sekarang!
<>
Pernyataan itu dikemukakan Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Mas’udi pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dalam rangka konsolidasi dan koordinasi para imam, khotib, dan ta’mir masjid yang diselenggarakan PC LTMNU Kabupaten Tegal di Aula Sena Ayu Graha SMKN 2 Slawi, Tegal, Sabtu, (30/3).
Momen pertaruhan itu, kita jelas harus memilih NU berjaya. Syarat untuk itu, NU tidak bisa melenggang dengan modal seadanya, dan semangat biasanya. “Tetapi harus ada "sesuatu" yang luar biasa,” katanya.
“Sesuatu” itu, kata Kiai Masdar, harus dengan tekad kuat, rencana matang, strategi unggul, dan nidzam (pengorganisasian) yang kokoh. NU ke depan harus kuat karena “kanan” dan “kiri” kita juga sangat kuat.
Ia menambahkan, menyongsong seabad tersebut, NU bertolak dengan dua kaki, yaitu pesantren dan masjid. Pesantren ibarat mata air, sementara masjid adalah ladang-ladang yang akan diairi dari mata air tersebut.
Sayangnya, NU selama ini mengabaikan masjid. Hanya berjalan dengan pesantren. Ke depan harus kedua-duanya berjalan. Khusus untuk masjid, ia mempertebal pernyataan supaya menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat.
Rapimda bertema “Mewujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat” ini merupakan kerja bareng PC LTMNU Kabupaten Tegal-PP LTMNU dan PT Sinde Budi Sentosa.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua