Daerah

NU Karangwareng Mengoptimalkan Fungsi Bendera

Kamis, 3 Januari 2013 | 11:40 WIB

Cirebon, NU Online
Awal tahun 2013 merupakan masa kebangkitan warga Nahdliyin di Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon. Semua kelembagaan Nahdlatul Ulama (NU) baik tingkat ranting maupun tingkat  majlis wakil cabang (MWC) sudah terpenuhi secara struktural dan kepengurusan yang aktif. 
<>
Dinamisasi pada badan otonomi seperti Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, terlihat dari kegiatan yang padat dan guyub. Tak ketinggalan para pelajar NU kecamatan Karangwareng yang sudah tergabung dalam kelembagaan IPNU dan IPPNU. 

Demikian dikatakan Abdul Halim, ketua PAC. GP Ansor Kecamatan Karangwareng kabupaten Cirebon, tadi pagi (3/1).

“Kebangkitan warga Nahdliyin di kecamatan Karangwareng diawali dengan cerita-cerita para sepuh yang kerap menceritakan kisah-kisah historis warga NU dalam membela keutuhan bangsa di tahun 65-an, terutama gerakan Ansornya. Dari sana kami merasa ingin bangkit kembali, setelah beberapa dekade warga nahdliyin di sini tidak memiliki wadah dan struktur kelembagaan NU,” jelas Abdul Halim.

Salah satu aktifis Ansor Karangwareng, Ade Mukhtar menambahkan, berawal dari cerita-cerita para kiai tentang sejarah NU tersebut, sejak sekitar tahun 1996 para pemuda NU kerap menyertakan atribut-atribut NU dan banom-banomnya dalam setiap acara-acara keagamaan yang sedang berlangsung di sekitar kecamatan Karangwareng, padahal secara kelembagaan sebagai keterwakilan dari atribut tersebut belum ada. 

“Pada waktu itu, kami sengaja memasang bendera NU dan banom-banomnya dalam setiap kegiatan keagmaaan yang berlangsung di sekitar kami, padahal secara kelembagaannya belum ada. Hal ini dilakukan sebagai pengenalan secara lebih luas tentang ke-NUan di tengah-tengah masyarakat. Walhasil, semua itu alhamdulillah membawa dampak yang baik, kecintaan masyarakat Karangwareng terhadap NU semakin tinggi dan kuat,” paparnya.

Nahdliyin kecamatan Karangwareng berharap, dengan semakin semaraknya kegiatan-kegiatan NU di wilayahnya akan mampu terus menguatkan dan mengembangkan rasa kecintaan terhadap NU dari generasi ke generasi. Bermula dari kisah-kisah kiai, kemudian terpenuhinya kelembagaan dan banom-banom NU, kemudian memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat Nahdliyin kecamatan Karangwareng kabupaten Cirebon. 


Kontributor: Sobih Adnan