Daerah

Nahdliyin Mimika Papua Isi Bulan Rabiul Awal dengan Kegiatan Maulid Duabelasan

Selasa, 17 September 2024 | 20:30 WIB

Nahdliyin Mimika Papua Isi Bulan Rabiul Awal dengan Kegiatan Maulid Duabelasan

Jamaah anak-anak ikut meramaikan pembacaan Maulid Duabelasan di Mimika Papua Tengah (Foto: PCNU Mimika)

Jakarta, NU Online

Bulan Rabiul Awwal menjadi inspirasi bagi Nahdliyin Mimika Papua Tengah untuk menggelar Maulid Duabelasan. Tahun ini, Maulid Duabelasan diadakan di berbagai mushala, masjid, Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), dan rumah-rumah warga pada 4-16 September 2024.


Wakil Ketua PCNU Mimika Sugiarso mengatakan, Maulid Duabelasan adalah pembacaan kitab Maulid Nabi Muhammad selama 12 malam secara terus menerus pada 1-12 Rabiul Awal.


“Biasanya kitab yang dibaca adalah Maulid Barzanji dan Diba' berlokasi di mushala, masjid atau TPQ yang rutin menggelar istighotsah," katanya kepada NU Online, Selasa (17/9/2024).


Menurutnya, Maulid Duabelasan adalah sebuah gerakan yang efektif ketika para pelakunya memahami esensi dan kerangka kerjanya.


"Maulid Duabelasan bukan sekadar ngumpul baca Barzanji, makan, lalu pulang. Namun kegiatan itu menjadi media belajar membaca dan menumbuhkan rasa perjuangan, himmah, khidmah, dan pergerakan ke-NU-an. Dalam 12 malam orang yang semula tidak lancar baca berubah menjadi lancar dengan lagunya serta rasa jiwanya," jelas Sugiarso.


Memakmurkan masjid dan mushala

Sugiarso menegaskan bahwa dengan Maulid Duabelasan, masjid dan mushala benar-benar hidup dan makmur.


"Setiap malam shalawat dan kisah Nabi dikumandangkan. Masjidnya terasa hidup, tambah makmur, tambah syiar, tambah semangat. Jika sorenya anak-anak TPQ juga ikut Maulid Duabelasan sungguh kemakmuran dan roh spiritual hadir di daerah itu," kata Sugiarso yang juga Ketua Jamaah Istighotsah An-Nahdliyah Mimika itu. 


Salah satu masjid yang jadi lebih hidup dengan Maulid Duabelasan ini adalah Masjid Baiturrahman. Suasana masjid yang beralamat di Jl Serui Mekar, Kampung Otomona meriah dengan Maulid Duabelasan yang digawangi oleh ibu-ibu majelis taklimnya.


"Dengan adanya Maulid Duabelasan, lagu-lagu versi kuno muncul. Kami yang muda menjadi lebih semangat untuk mempelajarinya hingga bisa. Jadi jelas kemakmurannya meningkat. Tanpa acara seperti ini lagu kuno tidak akan muncul," jelas Ketua MT Baiturrahman Ustadzah Nismawati.


Perasaan serupa juga dirasakan hingga rumah-rumah yang dikunjungi jamaah Maulid Duabelasan.


"Di MT Muthmainnah kami berkunjung dari rumah ke rumah membuat suasana kampung kami makmur. Lagu-lagu cengkok kuno dan pembaca rawi lagu kuno juga muncul," jelas Ketua MT Muthmainnah, Biyung.