Para juara, pesilat Padepokan Pagar Nusa Jember dengan piagam dan pialanya. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Nama Padepokan Pagar Nusa Jember, Jawa Timur semakin berkibar menyusul keberhasilannya menyabet sejumlah trofi dalam kejuaraan Pencak Silat NU Antar Pesantren Piala RMI di Pondok Pesantren Amanatullah, Jajag, Kabupaten Banyuwangi akhir bulan lalu.
Menurut salah seorang pengurus Padepokan Pagar Nusa Jember, Taufiq Abdillah, pihaknya sangat bersyukur bisa meraih prestasi di tengah persiapan yang sangat mepet akibat virus Corona. Capaian tersebut tak lain karena kekompakan tim dan usaha keras dari masing-masing pesilat dan pelatih.
“Kami sangat bersyukur Padepokan Pagar Nusa Jember bisa mengharumkan nama NU dan Jember dalam kejuaraan itu,” ujarnya di sela-sela acara konsolidasi Ansor Ambulu di Ambulu, Kabupaten Jember, Selasa (6/4) malam.
Peserta kejuaraan tersebut adalah pesilat dari pesantren di bawah naungan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI). Padepokan Pagar Nusa Jember berfungsi sebagai koordinator sekaligus pembimbing pesilat. Saat itu pemberangkatan tim Padepokan Pagar Nusa Jember dilepas oleh Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin.
“Kebetulan banyak dari pesilat itu memang menjadi binaan kami,” tambah Taufiq.
Dalam kejuaraan tersebut, tim Padepokan Pagar Nusa Jember berhasil meraih 2 medali emas, 4 perak dan 10 perunggu. Dua medali emas itu disumbang oleh Sindru Al-Musir dan Roqi Al-Musir. Keduanya berasal dari Pondok Pesantren Darul Hikmah, Ambulu, Jember. Sedangkan 4 medali perak diraih oleh Iqbal Singo Barong , Riski Cempaka Putih (Pondok Pesantren Darul Hikmah), Dinda Satria Alap-alap, dan Dimas Singo Barong (Pondok Pesantren Yasinat, Ambulu). Sementara 10 medali perunggu disumbang oleh pesilat dari Pondok Pesantren Darul hikmah, Al-Husni, dan Yasinat. Total raihan tim Padepokan Pagar Nusa Jember adalah 16 medali.
Taufiq menegaskan, raihan tersebut sungguh membanggakan. Betapa tidak, di saat pesilat-pesilat NU paceklik prestasi, Padepokan Pagar Nusa Jember justru mempersembahkan medali. Ia bagaikan oase di tengah keringnya prestasi Pagar Nusa Jember.
“Ini semua berkat kerja keras dan usaha pesilat, pelatih, pembimbing, dari semuanya,” jelasnya.
Menghadapi bulan Ramadhan, Taufiq bertekad untuk menjaga kebugaran para pesilat tetap diharuskan berlatih.Sebab, prestasi bisa diraih dan dipertahankan dengan latihan yang konsisten.
“Cuma mungkin kalau Ramadhan, latihannya malam hari setelah tarawih,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua