Daerah

Pergunu DKI Jakarta: Ahok Gagal Paham Soal Pemakaian Jilbab

Senin, 6 Juni 2016 | 22:26 WIB

Pergunu DKI Jakarta: Ahok Gagal Paham Soal Pemakaian Jilbab

Aries Adi Leksono

Jakarta, NU Online
Bukan Ahok namanya kalau tidak selalu bikin kontroversi di masyarakat. Mulai dari berbagai kebijakan yang dianggap ototiter, hingga pada kalimat kasar yang tidak sesuai adat istiadat Timur yang diucapkannya ketika mengomentari sebuah masalah.

Pada Ramadhan ini, Ahok mengeluarkan statemen melarang sekolah mewajibkan siswanya berjilbab saat bulan Ramadhan. Hal itu dia kemukakan saat mengadakan pertemuan dengan 1700 kepala sekolah tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

Menyikapi hal itu, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) DKI Jakarta menilai, Ahok telah gagal paham dalam pelarangan tersebut. 

"Kita semua paham bahwa bulan Ramadhan adalah momen yang sangat mulia bagi Islam. Di bulan itu suasana religi, nuansa keagamaan sangatlah kuat. Maka, sudah sewajarnya sebagian sekolah mewajibkan berjilbab bagi siswinya yang beragama Islam,” kata Aries Adi Leksono, ketua Pergunu DKI Jakarta, Selasa (7/6).

Selain itu, anjuran penggunaan jilbab kepada remaja putri atau siswi sekolah sangat tepat, karena sesuai dengan norma kesopanan bangsa Timur. Apalagi jika diperhatikan, akhir-akhir ini tindakan asusila sering kali dipicu karena umbaran aurat.

Lebih lanjut, Pergunu DKI menilai anjuran penggunaan jilbab pada boleh Ramadhan memiliki nilai edukasi. Sebagai sarana belajar untuk penggunaan jilbab dalam keseharian siswi sekolah. Karena pembisaan positif dalam kesadaran berjilbab harus dibangun sejak dini, dan bisa jadi berawal dari kewajiban yang diberikan sekolah. 

“Apalagi Ramadhan adalah momen yang sangat tepat untuk belajar merubah diri lebih baik di masa yang akan datang,” imbuhnya. Red: Mukafi Niam