Sumenep, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Pasongsongan, Sumenep Jawa Timur menyelenggarakan istighotsah dalam rangka hari lahir ke-95 NU. Kegiatan juga dirangkai pengajian umum dengan menghadirkan Wakil Rais Aam, KH Miftachul Akhyar, Ahad (1/4).
Pada acara ini sekaligus dicanangkan deklarasi gerakan koin oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep bersama warga se-Kecamatan Pasongsongan.
Menurut Ketua PCNU Sumenep, KH Pandji Taufiq bahwa harlah sebagai momentum kebangkitan jam’iyah ini menjelang satu abad melalui penguatan ekonomi. "Jadi warga NU jangan sering bawah proposal. Semestinya mindset kita ubah dengan gerakan koin," katanya.
Sedangkan KH Miftachul Akhyar menyampaikan bahwa harlah NU sebagai momentum refleksi sejarah lahirnya organisasi sosial keagamaan ini.
"Dalam sejarah lahirnya, ada tiga wasiat mengapa NU lahir. Pertama pendidikan, kesehatan dan yang terakhir adalah ekonomi," katanya saat menyampaikan mauidhah.
Kiai Miftah, sapaan akrabnya juga mengingatkan kepada jamaah bahwa jangan jadi warga NU kagetan. "Jangan jadi warga NU yang kagetan atau dalam bahasa Madura dikatakan kasambuk," tuturnya.
Acara juga diisi istighosah sekaligus deklarasi gerakan koin. Kegiatan diselenggarakan di pelabuhan Pasongsongan dan dihadiri sejumlah fungsionaris PCNU Sumenep dan seluruh kader NU setempat. (Mahrus/Ibnu Nawawi)