Mimika, NU Online
Gerimis Ahad (30/8) pagi yang tiada henti tidak menyurutkan langkah pengurus Pondok Pesantren Darussalam, Mimika dan jamaah istighotsah untuk meluncur ke Kampung Mwuare, Distrik Mimika Timur, Kab Mimika, Papua. Mereka datang dengan membawa cangkul, skop, sabit, sepatu lumpur (boot), bibit pisang nona, dan cikal kelapa.
Sebanyak 12 bibit kelapa (cikal) disumbang oleh Moh Aminudin. Selain 12 cikal, Samiun serta warga Srikaya SP2 juga sedekah lebih dari 30 bibit pisang nona.
"Pisang nona ini laris sekali. Selama ini saya beli dari masyarakat sore hari. Saya siap beli panenan dari pondok ini," kata Ifa, salah satu donatur pondok yang menjadi pengusaha sayuran.
Menurutnya, dalam waktu 2 atau 3 bulan pisang sudah panen dan tahan virus. "Pisang nona andalan dagangan buah saya," ungkapnya dengan serius.
Metode tanam di lahan yang lada tidak dilubangi, tapi ditimbun sebab jika dilubangi bisa busuk. Hanya sekali cangkul air sudah banyak.
Sementara itu penanaman cikal ditaruh di pinggir jalan raya dan jalan ladang. Hal itu dilakukan dengan membuat gundukan tanah dan cikal cukup ditaruh di atas gundukan dengan tidak perlu ditimbun. “Jika kelapa hibrida setahun bisa panen," kata H Kusni berbagi pengalaman saat menanam kelapa. Menurut pengusaha warung nasi ini, jika ditimbun tanah, proses panen kelapa akan lama.
"Pemanfaatan lahan ini adalah bentuk pertanggungjawaban pengurus pesantren kepada semua jamaah yang telah mendonasikan rezkinya untuk membeli tanah tersebut agar lahan yang dibeli ini bisa bermanfaat dan menghasilkan ekonomi bagi pesantren," kata Iswahab, Ketua Bidang Sarana dan Prasarana Pesantren Darussalam Mimika.
Kegiatan kerja bakti penanaman pisang dan kelapa ini menjadi penutup dari kegiatan hari Asyura oleh Nahdliyin Mimika yang diawali di Masjid Al-Aqsha dengan diisi istighotsah, ceramah, dan santunan yatim dan dhuafa. Di waktu yang bersamaan diadakan doa selamatan di Mushalla Ar-Riyadhoh SP5, dan tahlil dan santunan di Masjid Al-Iklas SP2. Sementara malam Ahadnya ada wisuda tartili tingkat mutawasith dan ceramah Asyura.
Kekompakan kaum perempuan dalam mendukung kegiatan kerja bakti ini luar biasa. Lantunan shalawat Mama Agung membuat selama acara rehat dan makan, sehingga layak dapat apresiasi.
"Kami yakin bahwa kegiatan semacam ini menjadi media silaturahim dan komunikasi efektif. Pesantren bisa berjalan baik jika ada dukungan dari pengurus, wali santri, dan jamaah, serta masyarakat sekitar,” kata Ustadz Sugiarso selaku Ketua Pengurus Pesantren Darussalam, Mimika.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin