Kudus, NU Online
Masa depan Nahdlatul Ulama (NU) sangat tergantung pada kesungguhan komponen NU dalam memperkuat organisasi yang sudah berusia 90 tahun ini. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memperkuat organisasi melalui pendidikan.<>
“Nasib NU 10 - 15 tahun mendatang apakah dibenci atau masih dicintai masyaraat bergantung pada kemampuan memperkuat pendidikan,” kata Rais Syuriyah PCNU Kudus KH Ulil Albab Arwani saat menyampaikan mauidhah hasanah pada acara Tasyakuran Harlah ke 90 NU di Kantor NU Jl Pramuka 20 Kudus, Ahad (26/5) malam lalu.
Putra ulama besar mendiang KH Arwani Amin yang biasa disapa Gus Bab ini menandaskan Melalui pendidikan sangat efektif menanamkan pemahaman dan kecintaan anak-anak kepada NU.
“Jadi memperkuat NU ya memperkuat pendidikan anak-anak kita sehingga mereka betul-betul siap mengganti menjadi generasi penerus perjuangan NU,” tegasnya di depan puluhan pengurus NU yang hadir.
Melihat dari sejarah perjuangan pendiri NU, kata Gus Bab, kekuatan NU sangat dirasakan hingga sekarang sebagai jangkar yang kuat bagi pengembangan Islam nusantara.
“Dalam perjuangan agama, NU tidak berdakwah dengan menggunakan kekerasan, radikalisme maupun pemaksaan,” tandasnya lagi.
Nahdlatul Ulama selalu berpedoman pada prinsip nilai dasar dalam mengembangkan Islam yang universal. Yakni, nilai tawasuth (moderat), tasamuh (toleransi), tawazun (harmoni), i’tidal (konsisten) dan amar ma’ruf nahi mungkar.
“Dari prinsip dasar itu, NU tidak melakukan pendekatan kepada siapapun dengan cara tathorruf atau ekstrim,” imbuh Gus Bab.
Menyikapi adanya kelompok yang tidak sepaham Aswaja, Gus Bab mengajak untuk memperkuat komitmen yang kuat terhadap Islam yang rahmatal lil alamin.
“Kita harus hati-hati, karena sekarang banyak yang menamakan Islam tetapi tidak sesuai dengan ajaran Aswaja,” tandasnya.
Momentum Harlah NU yang bersamaan dengan peringatan isra’ mi’raj (bulan Rajab), Gus Bab mengingatkan untuk menjalankan sholat secara sempurna.
”Karena (melalui) Sholat itu bisa mencegah dari kemungkaran dan kerusakan,” tandasnya seraya mengutip sebuah ayat Al-Qur’an.
Tasyakuran harlah ini diikuti puluhan pengurus Cabang, lajnah,lembaga dan badan otonom serta MWCNU se Kudus.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Qomarul Adib
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua