Malang, NU Online
Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Muhib Aman Aly menyatakan bahwa Islam Nusantara sama sekali tidak antiarab. Hal demikian ini diungkapkannya di hadapan para utusan cabang NU se-Jawa Timur pada acara Bahsul Masail Islam Nusantara di Universitas Negeri Malang, Sabtu, (14/2/2016).
“Dengan Islam Nusantara bukanlah berarti bahwa kita anti-Arab,” tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa jika saja kita memahami Islam Nusantara sebagai sebuah metode dakwah, maka tidak akan ada kesalahpahaman. Karena sejatinya Islam Nusantara adalah metode dakwah semata. Karena kondisi Nusantara dengan Timur Tengah tidak sama.
“Jika saja kita memahami Islam Nusantara, maka tidak akan ada NU garis-garisan. Karena Islam Nusantara adalah cara para wali songo untuk memasukkan Islam ke Nusantara,” paparnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan tentang pentingnya memasukkan nilai-nilai Islami kepada budaya-budaya lokal sepanjang budaya itu bisa diislamisasi. Hal ini penting bagi dakwah Islam. Karena dakwah dengan model apapun, harus bisa beradaptasi dengan tradisi lokal sehingga Islam dapat di terima dengan baik. Strategi ini juga dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam merangkul kelompok-kelompok lain saat di Madinah.
“Tidak mungkin untuk membangun peradaban Islam tanpa adanya budaya dari luar yang kita Islamisasikan,” lanjutnya. (Ahmad Nur Kholis/Fathoni)