Mataram, NU Online
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengunjungi kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB dalam rangka Visitasi Nota Kesepahaman (MoU) antara RSUD Provinsi NTB dengan UNU NTB di bidang Farmasi, Gizi dan Rekam Medik. Acara tersebut digelar gedung UNU NTB di Jl Pendidikan No 6 Kota Mataram, Kamis (23/5) siang.
Ketua PWNU NTB Prof TGH Masnun Tahir dalam sambutannya menyampaikan pentingnya bersinergi dengan semua stakeholders termasuk dengan Rumah sakit. “Posisi UNU sangat strategis. Karena Prodi di UNU NTB ada yang tidak dimiliki oleh Universitas Negeri Mataram (UNRAM) dan atau Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Tidak sendirian dalam membangun visi besar, melainkan kerjasama,” ujarnya.
Perguruan tinggi, lanjut dia, tidak cukup dengan dirinya sendiri. Namun, perlu ada buck span pihak luar dalam menjalankan visi besarnya. Karena dengan kerjasama mampu mendatangkan relasi.
Guru besar UIN Mataram ini berharap, UNU NTB dengan adanya kerjasama antara RSUD NTB ke depannya mampu melahirkan alumni yang profesional dalam pelayanan masyarakat. Selain itu, mampu menaikkan IPM dan akselarasi kehidupan warga NTB. “Di sini para Dosen UNU NTB mengambil peran atas kerjasama ini,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD NTB H Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS yang memimpin langsung rombongannya menyebutkan kedatangannya untuk silaturrahim sehingga bisa bertemu dengan orang-orang hebat saat ini. “Ini khusus saya yang datang langsung karena saya anggap ini sangat penting di forum hebat sehingga bisa bertemu orang-orang hebat,” katanya.
Hamzi Fikri memaparkan mulai perjalanan RSUD NTB yang hingga kini sudah berlevel Bintang 5. Pihaknya akan terus berupaya untuk bisa naik ke taraf internasional mengingat perhelatan Motor GP di Lombok mendatang. “Alhamdulillah RSUD NTB kini sudah berbintang 5 bertaraf nasional. Dan akan kita upayakan agar bertaraf internasional mengingat perhelatan motor GP di Lombok,” tegasnya.
Berani Bermimpi
Hamzi Fikri juga menyemangati para civitas akademika UNU NTB agar jangan takut bermimpi. Tentunya mimpi yang sesuai dengan kemampuan. Menurut dia, NTB masih dihadapkan harapan hidup masyarakat di angka 63-64 dibanding daerah lain yang sudah di angka 75. Bahkan, negara seperti Korea menurutnya sudah di angka 85 harapan hidupnya.
Ia juga mengajak secara bersama sama agar tetap komitmen, action (kerja) dan learning (belajar terus menerus). “Insya Allah pendidikan, pelatihan, dan penelitian di NTB akan kita perkuat, untuk melakukan pelatihan dokter spesialis.. karena ilmu itu tidak ada habisnya,” ujar Hamzi Fikri.
Di bidang kedokteran umum, pihaknya telah kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UNRAM. Untuk sub spesialis, nantinya diharapkan kerjasama dengan UNU NTB. “Insya Allah MoU akan berlanjut dan saya akan tanda tangan sendiri. Walaupun ada kekurangan dikit-dikit tidak apa-apa. Asalkan ada kemauan untuk melengkapinya,” jelas Hamzi.
Sebelumnya, dalam sambutan Sekretaris Badang Pengurus Perguruan Tinggi (BP3) UNU NTB H Lalu Winengan M Yunus mengharapkan kerjasama antara RSUD NTB dengan UNU NTB. “Kami mohon ada kerjasama. UNU NTB ini memang baru tiga tahun berjalan. Jadi, butuh pembinaan dari Direktur,” kata Winengan.
Ia mencontohkan, bila ada peralatan di RSUD yang banyak atau tidak dipakai bisa dititip di laboratorium UNU NTB. “Karena hal itu akan menjadi pra syarat akreditasi bagi kampus UNU NTB,” ujar mantan Sekretaris PWNU NTB ini.
Dalam kesempatan ini hadir juga Rektor UNU NTB Baiq Mulianah serta puluhan dosen UNU NTB. Dari RSUD dihadiri wakil direktur dan sejumlah kepada sub bagian yang ada di naungan RSUD tersebut. (Hadi/Musthofa Asrori)