Jombang, NU Online
Sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menerima bantuan sembako. Bantuan yang diberikan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Diwek itu tidak diperuntukkan bagi semua anggota Banser, melainkan hanya kepada Banser yang terdampak virus corona (Covid-19).
Dikatakan terdampak, lantaran sebagian dari mereka tak bisa lagi bekerja karena wabah Covid-19 yang terus menyebar. Beberapa anggota Banser yang awalnya berprofesi sebagai pedagang keliling, kuli bangunan, buruh, sektor non-formal, dan pekerja harian lainnya khususnya di Diwek sudah tidak bisa menekuni pekerjaannya.
"Ini ikhtiar kita untuk meringankan masyarakat (anggota Banser). Alhamdulillah, dari bantuan para dermawan kita bisa buat 120 paket sembako. Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu," kata koordinator Peduli Covid-19 Ansor Diwek, Khoirul Muannam, Senin (20/4).
Pria yang juga Wakil ketua PAC GP Ansor Diwek ini menjelaskan, sembako yang diberikan berisi beras, minyak goreng, dan mi instan. Ia mengaku masing-masing penerima cukup antusias dan senang.
Sementara itu Ketua PAC GP Ansor Diwek, M Muzani menegaskan bahwa penyebaran Covid-19 memang tak pandang bulu dan sangat masif ke sejumlah lapisan masyarakat. Karenanya, banyak masyarakat yang menjadi korban dari wabah corona ini, tidak terkecuali anggota Banser di beberapa desa di Jombang.
Menurutnya, terlepas dari alasan terdampak, anggota Banser memang sangat layak menerima bantuan, bahkan layak mendapatkan bantuan lebih dari sekadar sembako. Pasalnya, kegigihan serta keikhlasan Banser sampai saat ini tak bisa diragukan. Mereka selalu berada di barisan paling depan saat menerima tugas dari pimpinan.
"Di setiap kegiatan yang diselenggarakan NU dan masyarakat sahabat-sahabat Banser sering kita perintahkan menjadi garda terdepan mengamankan kegiatan tersebut. Dari sahabat-sahabat Banser banyak yang kesehariannya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka bekerja sebagai pekerja harian atau sektor non-formal," ungkapnya.
Khadim Pondok Pesantren Mambaul Hikam ini menegaskan, pada situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini setiap manusia dituntut untuk bisa meningkatkan rasa simpati dan empatinya. Jangan sampai diam tak ada rasa iba saat melihat ada masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan.
"Jelas kondisi saat ini mereka (Banser) terdampak dengan wabah Covid-19. Ini saatnya kita saling menguatkan dan saling membantu. Selain itu juga masyarakat yang betul-betul terdampak lainnya kita antar ke sebagian ranting-ranting Ansor di desa," pungkasnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin