Tradisi Maulid di Kepulauan Sumenep, dari Molod Amperan hingga Pengajian Umum
Sabtu, 8 Oktober 2022 | 20:30 WIB
Syaifullah Ibnu Nawawi
Kontributor
Surabaya, NU Online
Kabupaten Sumenep, Jawa Timur memiliki setidaknya 125 pulau. Saat bulan Rabiul Awal atau Maulid seperti sekarang, setiap pulau memiliki kekhasan sendiri dalam memeriahkan hari kelahiran Nabi Muhammad saw tersebut.
Salah satu pulau itu adalah Sapudi atau Podhay. Lokasinya terletak di bagian timur Pulau Madura. Untuk mencapai pulau ini dibutuhkan waktu lebih kurang 30 menit dengan menggunakan kapal. Ada beberapa keunikan saat bulan Maulid di pulau ini.
"Kalau peringatan Maulid di pulau ini tidak hanya digelar pada bulan Rabiul Awal, tapi sampai bulan Rabiul Akhir," kata Ustadz Zainul Hasan, Sabtu (08/10/2022).
Dikatakan pria yang juga Sektretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep ini bahwa nyaris setiap hari selama dua bulan tersebut, dipastikan ada peringatan Maulid.
Untuk peringatan Maulid Agung yakni tanggal 12 Rabiul Awal dilaksanakan secara serentak oleh seluruh masjid di Pulau Sapudi yang memiliki 2 kecamatan dan 18 desa tersebut.
"Pada kegiatan Maulid Agung ini diisi dengan membaca Ad-Diba'i dan atau Al-Barzanji sampai khatam yang di kampung-kampung lebih populer membaca Ad-Diba'i," ungkapnya.
Dikemukakan Ustadz Zainul Hasan bahwa selain masjid, peringatan Maulid juga dilaksanakan di mushala maupun surau, pesantren, yayasan, lembaga pendidikan swasta dan negeri dan lainnya.
"Termasuk paguyuban, instansi pemerintah, bahkan oleh perorangan yang dikenal dengan molod amperan," ungkap pria yang pernah kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.
Sementara itu di lembaga pendidikan, umumnya muatan peringatan Maulid berupa aneka lomba, istighotsah, pembacaan Shalawat Nabi diiringi hadrah. Hal yang unik adalah pembacaan kisah hidup Nabi Muhammad saw dengan dipidatokan oleh santri maupun siswa secara bergilir. Ada juga pawai obor dan pengajian umum keagamaan dengan mengundang muballigh dari luar Madura hingga Jawa. Bahkan pernah digelar juga lomba mars Syubbanul Wathan.
"Bahkan untuk pembacaan kisah hidup Nabi Muhammad itu hanya ada di Sapudi, di daratan Sumenep tidak lumrah," jelas dia.
Dikemukakannya, bahwa selama bulan Rabiul Awal hingga Rabiul Akhir sejumlah muballigh tenar dari Madura maupun Jawa memadati Pulau Sapudi. Mereka hadir mengisi pengajian umum Maulid.
Kekhasan lainnya di pulau ini adalah adanya molod amperan yakni acara Maulid yang digelar oleh perorangan. Semua tentu saja menyesuaikan dengan kemampuan yang bersangkutan.
"Bagi yang mampu, kadang sampai menyelenggarakan pengajian umum dengan mengundang penceramah dari Madura maupun Jawa," jelas dia.
Kemeriahan Maulid juga dapat disaksikan di lembaga pendidikan lantaran digelar hingga bberapa hari lamanya.
"Karena juga diisi dengan aneka lomba," lanjutnya.
Menurutnya, bulan Maulid di Pulau Sapudi atau Podhay dijamin demikian semarak. Bahkan dirinya percaya, kemariahannya akan lebih terasa bila dibandingkan dengan kawasan daratan.
Kontributor: Syaifullah Ibnu Nawawi
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua