Internasional

Drum Band Santri Darul Quran Tampil di Shanghai

Sabtu, 7 Mei 2016 | 15:39 WIB

Shanghai, NU Online
Senandung lagu kebangsaan Padamu Negeri menggema di  Shanghai Cina saat pada drum band santri Pesantren Darul Quran Tangerang membawakannya pada pembukaan  The 10th China High Class Band Festival”, Ahad (01/05) lalu seperti dikutip dari laman kemenag.go.id yang mengambil dari kabar-rantau. 

Sambutan tepuk tangan penonton semakin meriah saat menyaksiakan latar panorama destinasi wisata Indonesia melalui layar besar yang menyertai penampilan mereka.

Kehadiran drunm bbanda Darul Quran Acara atas undangan panitia “China Association for Symphonic Bands and Ensembles” yang merupakan asosiasi para musisi yang berbasis di Beijing dengan cabang diberbagai kota besar di Tiongkok. Assosiasi ini berbasis volunteer dan perkumpulan yang terdiri dari performance organizer, pemain pemusik amatir dan profesional, penonton dan manufacturer (dealer), konsultan musik senior, tokoh musik, dan banyak lagi. 

Selain sebagai ajang pertukaran pelajar internasional, kegiatan ini bertujuan menekankan fungsi dari anggota asosiasi untuk meguji, meneliti dan mengkompilasi materi pendidikan di bidang marching band. Pelaksanaan acara  ini bersamaan liburan hari buruh internasional  di Tiongkok. Pengunjung pun memadati arena pembukaan  di Gelora Olahraga Fudan University, Shanghai dan Parade di sepanjang sungai Huangpu.

Hadir juga dalam kesempatan ini, Marching Band Putri Darul Quran Cikarang, mewakili Indonesia, yang bernama “Gita Nadaqu Daarul Qur’an” dengan 60 santrinya. Selain itu,  grup marching band, wind brass, drum band dari beberapa Negara seperti Thailand, Spanyol, Austria, China Hongaria, dan Australia.

Sebelumnya, Ustadz Ahmad Jameel selaku Pimpinan Harian Pesantren Daarul Quran berpesan agar para santri dapat melakukan yang terbaik selama di China. “Be the best and do the best. Allah SWT with us, always,” pesannya.

Hal senada disampaikan Ketua Darul Quran, Tarmizi As Shidiq. Dia berpesan agar selain mencetak prestasi, para santri harus  tetap menjaga perilaku individu maupun tim. Sebab, lanjutnya, mereka tidak hanya mewakili Pesantren Darul Quran, tapi juga Indonesia, bahkan mewakili Islam. ‘’Kalian adalah duta Islam, jadi tunjukkanlah sikap dan prestasi terbaik,’’ tandas Tarmizi.

Ketua Marching Band (MB) Gita Nadaqu, Millah Haedene, berterima kasih atas  dukungan masyarakat Indonesia sehingga MB Gita Nadaqu terus tampil di sejumlah event internasional. Dia berjanji untuk memberikan yang terbaik untuk almamater, bangsa, dan agama. Hal senada disampaikan perwakilan personel MB Gita Nadaqu, Regita Indah Sari. Santri yang telah hafal 17 juz Qur’an ini menjelaskan bahwa penampilan di Shanghai bukan sekadar lomba marching band, tapi juga ajang dakwah kepada masyarakat dunia.

Koordinator Panitia Festival, Jeny, menuturkan bahwa selama di China, para peserta melakoni acara Wind Carnival di Fudan Gym dan The Oriental Pearl Square, Opening Ceremoany, Marching Band Show Gala, dan Parade on Huangpu River.

Sudah menjadi budaya MB Gita Nadaqu, di manapun berlaga, mereka tidak meninggalkan Daqu Methode. Di sela-sela jadwal festival, para santri tetap menjaga sholat tahajjud, dhuha, tilawah Qur’an, baca sholawat, dan bersedekah dalam bentuk keramahan pada lingkungan.

Hadirnya para santri ke Tiongkok, merupakan terobosan baru untuk bisa membuka dan menjawab rasa keingintahuan masyarakat Cina terhadap agarma Islam. Juga bisa dijadikan program ke depan, mempromosikan multi faith melalui acara cultural seperti ini. Red Mukafi Niam