Internasional

Katib Aam PBNU Ingatkan 2 Amanah pada Temu NU Sedunia di Makkah

Sabtu, 22 Juni 2024 | 11:00 WIB

Katib Aam PBNU Ingatkan 2 Amanah pada Temu NU Sedunia di Makkah

Katib Aam PBNU, KH Akhmad Said Asrori saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Silaturahim dan Temu NU Sedunia di Altayseer Towers Hotel, Makkah, Arab Saudi pada Jumat (21/6/2024). (Foto: dok. istimewa)

Makkah, NU Online

Acara Silaturahim dan Temu NU Sedunia di Altayseer Towers Hotel, Makkah, Arab Saudi pada Jumat (21/6/2024), pukul 16.30 hingga 19.00 WAS. Kegiatan tersebut dihadiri ratusan Nahdliyyin dan Nahdliyat yang berhaji tahun ini. Dalam kesempatan itu, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Akhmad Said Asrori, menyampaikan pentingnya bersyukur atas kesempatan menunaikan ibadah haji.


"Barang siapa meninggal dalam haji, maka ia wafat dalam keadaan syahid. Bila ada jamaah yang wafat, keluarga mohon mengikhlaskan. Haji adalah seutama jihad. Semoga jihad kita diterima oleh Allah," ujar KH Akhmad Said Asrori di hadapan para jamaah yang hadir.


Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah itu juga mengingatkan jamaah mengenai posisi strategis Nahdlatul Ulama di Indonesia.


"Martin van Bruinessen menyatakan, kalau Indonesia tidak ada NU akan mudah terpecah. NU banyak yang mencintai. Salah satu benteng NKRI adalah NU," tegas Kiai Said Asrori.


Putra dari KH Asrori Ahmad (1923-1994) ini menjelaskan, anugerah ini harus dijaga. Kedudukan strategis NU ini ditegaskan dengan adanya dua amanah bagi organisasi keagamaan dan sosial terbesar di dunia ini, yaitu tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan.


"Pertama adalah amanah diniyah atau tanggung jawab keagamaan. Akidah kita adalah Ahlussunah wal Jamaah. Maka kita yakin, kita ini on the track. Insyaallah NU adalah jam'iyah mardhiyah atau organisasi yang diridhai Allah," jelasnya.


Kiai Said Asrori menegaskan, termasuk haji adalah usaha untuk memperkuat akidah dan keimanan. "Nabi menjelaskan, ambillah dariku manasik kalian. Bagaimana perjuangan kita di Arafah kemarin, itu dalam rangka mengikuti ajaran Nabi Muhammad," ungkapnya.


"Haji mabrur balasannya adalah surga. Ciri haji mabrur adalah ith'amut-tha'am wa ifsya-ussalam, memberi makanan, menebarkan salam. Pulang haji harus jadi dermawan. Kita harus menebarkan kedamaian. NU komitmen dalam membantu Palestina," imbuhnya.


Kiai Said Asrori menginstruksikan agar warga NU Sedunia satu garis lurus dengan PBNU dalam keputusan-keputusan dan kebijakannya. "Di tempat mustajabah ini, jangan lupa untuk mendoakan tiga hal, yaitu kemerdekaan Palestina, keutuhan NKRI, dan keberkahan jam'iyah NU," tegas Kiai Ahmad.


Amanah kedua adalah amanah wathaniyah atau tanggung jawab kebangsaan. "Kita harus merdeka dalam pendidikan, perekonomian, dan spiritualitas," jelasnya.


Tampak hadir pada acara tersebut beberapa tokoh dan pengurus NU, seperti Prof KH Asep Saifuddin Halim, Prof. Abdul A'la, Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin, Pimpinan Aswaja NU Center Jawa Timur KH Ma'ruf Khozin, dan tokoh-tokoh lainnya.

 

Kontributor: Faris Khoirul Anam