Oleh: H Khumaini Rosadi
Kalla hadzil ard mataqfii masahah
lau na’isibila samahah
Wanta’ayasna bihab
lau tadiqil ardi naskan kalla kolb
Abtahiyyat wabsalam
ansyuru ahlal kalam zainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Demikianlah syair lagu Din Assalam yang sedang viral dan menjadi trending topic. Lagu ini juga dijadikan sebagai pembuka Pengajian Pondok Ramadhan yang bertema Kajian Islami Gabungan Muslimah Macau, Ahad (3/6) yang lalu. Kebetulan saya menjadi pengisi materinya.
Saat melantunkan lagu ini, sambutan meriah diberikan oleh jamaah dengan tepuk tangan yang meriah, tetapi mereka tidak bisa mengikutinya karena belum hapal liriknya.
Selain saya, yang mereka panggil Ustadz Khumon, pengisi pengajian sebelumnya adalah Ustadz Yuzar Ahmad Khan asal Jombang Jawa Timur. Ia utusan dari LDNU Jakarta. Ustadz Yuzar menjelaskan tentang istighfar dan mengajak kepada jamaah untuk selalu memperbanyak istighfar dan bertaubat dari segala kemaksiatan.
Pondok Ramadhan yang dikemas dalam pengajian gabungan ini bertempat di Aula Masjid Mouluyun Macau. Acara diawali dengan tadarus Al-Qur'an sebelum dzuhur. Setelah dzuhur dilaksanakan tausiyah sampai ashar. Setelah ashar dilanjutkan kembali dengan sesi tanya jawab. Acara ini berakhir pukul 19.00. Kami meneruskan dengan Bubar–Buka Bareng di Aula Masjid yang disebut juga Masjid Pakistan. Masjdi ini satu-satunya masjid yang ada di Macau.
Selaku Ketua Panitia, Ibu Supriyati mengatakan bahwa acara ini rutin diadakan setiap tahun di bulan Ramadhan. Maka namanya adalah Pondok Ramadhan. Setiap hari Ahad di bulan Ramadhan ini diadakan pengajian gabungan. "Ini adalah pengajian gabungan dari tujuh majelis taklim yang ada di Macau," ungkap Ibu Supriyati.
Alhamdulillah, acara Pondok Romadhan ini berjalan dengan lancar. "Semoga jamaah bertambah ilmu yang bermanfaat," harap Ibu Supriyati.
Saya salut dengan adanya Pondok Ramadhan ini. Ada 150 jamaah yang mengikuti pengajian ini. Mereka berasal dari berbagai majelis taklim.
Semangat para Jamaah di sini adalah seperti pejuang Al-Qur'an. "BMI pecinta shalawat," ungkap Ibu Bintan. Ia juga penggerak ukhti-ukhti BMI untuk selalu giat belajar Al-Qur'an dan shalawat, terutama tentang makharijul huruf.
Diharapkan dari pengajian gabungan ini, seluruh BMI yang ada di Macau semakin semangat belajar mengaji Al-Qur'an dan cinta shalawat, begitu berusaha untuk istiqamah menjalankan aktivitas muslimahnya.
Penulis adalah Corps Dai Ambassador Dompet Dhuafa (Cordofa) Tim Inti Dai Internasional dan Multimedia (TIDIM) LDNU yang ditugaskan ke Hong Kong dan Macau.