Pengajian Ramadhan PCINU Jepang Hadirkan Syekh Ahmad Maeno, Ulama Asli Jepang
Rabu, 5 April 2023 | 09:00 WIB
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang mengadakan pengajian Ramadhan sesi kedua dengan menghadirkan ulama, Syekh Ahmad Maeno.
Afina Izzati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang mengadakan pengajian Ramadhan sesi kedua dengan menghadirkan ulama, Syekh Ahmad Maeno, pada Ahad lalu secara hybrid luring di Masjid Nusantara, Akihabara, Tokyo dan daring melalui zoom.
Pada acara yang mengusung tema How we can overcome difficulties in carrying out the faith of islam in Japan (Bagaimana kita bisa mengatasi kesulitan dalam menjalankan akidah Islam di Jepang, red), Syekh Ahmad Maeno memberikan tips bahwa dalam menjalankan agama Islam di Jepang salah satu kuncinya adalah pola pikir. Bagaimana bisa menganggap sesuatu itu sebagai kesulitan atau tantangan.
“Mari kita memperbaharui pola pikir kita, menganggap apa yang harus kita jalani sebagai tantangan, sebagai bentuk rasa syukur kita atas apa yang telah Allah berikan kepada kita”, sahut Syekh Maeno yang merupakan lulusan Damaskus.
Ia memaparkan, terdapat sebuah kata dalam Bahasa Jepang yaitu kotodama yang merujuk kepada kata belief atau percaya. Bagaimana kata dan pola pikir dapat menjadi sebuah kekuatan.
Syekh Maeno juga memberikan tips dalam menghadapi kesulitan dan mencari pertolongan, sesuai dengan ajaran Al-Qur'an, yaitu dengan meminta pertolongan Allah melalui bersabar dan shalat.
“Bersabar dan sholat, bukanlah suatu hal yang mudah, jika kita tidak memiliki kekhusyukan dan dekat dengan Allah, maka melalui Ramadhan ini, dapat menjadikan momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah”, tambah Syekh Maeno yang mantap mengucapkan syahadat saat beliau berusia 18 tahun itu.
Pengajian yang disampaikan Syeikh Ahmad Maeno dengan Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris, itu kemudian di rangkum dan diterjemahkan oleh moderator yang juga sekaligus Ketua Mualaf Center PCINU Jepang, Fathan Abdillah ke dalam Bahasa Indonesia.
Acara yang berlangsung sangat interaktif itu dihadiri peserta dari berbagai negara, seperti Indonesia, Jepang, dan Aljazair, termasuk warga Jepang binaan Mualaf Center PCINU Jepang, yang baru mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Nusantara Akihabara Tokyo pada 25 maret 2023 yang lalu.
Syekh Maeno mengajak para jamaah yang hadir untuk berdiskusi dengan empat bahasa (Inggris, Jepang. Arab, Indonesia) tentang apa saja hal yang menjadi kesulitan menjalankan Islam di Jepang. Secara daring hadir pula berbagai perwakilan Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) se-Jepang dan Badan Otonom NU Jepang. Di akhir acara Syekh Maeno juga menjadi Imam shalat berjamaah di di Masjid Nusantara, Akihabara, Tokyo.
Di samping itu, Ketua PCINU Jepang, Achmad Gazali, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Jama'ah masjid dan PCINU Jepang sangat bersyukur dapat bersilaturahmi dengan salah satu ulama besar asli Jepang.
“Kami sangat senang, terlebih setelah kami mengetahui bahwa Syeikh Ahmad Maeno adalah murid dari syekh Romadlan Al Buthi, dan beliau sudah berhasil menerjemahkan kitab Bidayatul Hidayah, kitab yang biasa dipelajari di pesantren Indonesia, ke dalam Bahasa Jepang”, pungkas Gazali.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua