Riyadh, NU Online
Arab Saudi kembali mengeluarkan kebijakan baru yang sebelumnya dilarang. Kini, Saudi memperbolehkan pria dan wanita asing untuk menyewa hotel bersama. Mereka tidak akan diminta untuk menunjukkan kartu identitas keluarga atau pun bukti ikatan saat check-in hotel. Kebijakan ini dikeluarkan setelah Saudi membuka program visa turis untuk menarik wisatawan mancanegara.
Selain itu, wanita, termasuk warga Saudi, sekarang juga diizinkan untuk menyewa dan menginap di hotel sendirian. Sebelumnya wanita Saudi yang menginap di hotel harus ditemani dengan walinya. Wanita Saudi harus menunjukkan kartu identitasnya saat check-in, sementara wanita asing cukup menunjukkan paspor saja.
Ketentuan baru tersebut semula diberitakan surat kabar berbahasa Arab, Okaz, pada Jumat (4/10) kemarin. Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Arab Saudi (SCTH) mengonfirmasi kebenaran berita tersebut.
“Seluruh warga negara Saudi akan diminta untuk menunjukkan kartu keluarga atau bukti hubungan saat check-in di hotel. (Kebijakan) Ini tidak wajib bagi turis-turis asing,” demikian pernyataan SCTH, dilansir laman Reuters, Sabtu (5/10).
“Semua wanita, termasuk warga Saudi, dapat memesan dan tinggal di hotel sendirian, dengan menunjukkan kartu identitas pada saat check-in,” lanjutnya.
Kebijakan tersebut dinilai bisa mempermudah wanita Saudi dalam melakukan perjalanan dan juga turis asing yang belum menikah untuk tinggal di Saudi.
Sebagaimana diketahui, seks di luar pernikahan dilarang di Saudi. Jika laki-laki dan perempuan, termasuk warga asing, kedapatan berbaur di depan umum maka mereka bisa dihukum berat.
Sejak dua tahun terakhir, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) melakukan sejumlah reformasi di tubuh Kerajaan untuk menyukseskan Visi 2030. Hal-hal yang sebelumnya dilarang, kini diperbolehkan seperti perempuan menyetir mobil sendiri, melihat pertandingan sepak bola di stadion, dan menonton film di bioskop.
Teranyar, Saudi untuk pertama kalinya membuka pintu untuk turis mancanegara dengan membuka program visa kunjungan untuk 49 negara di seluruh dunia. Kebijakan ini dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan Kerajaan di sektor pariwisata.
Melalui kebijakan ini, Arab Saudi hendak meningkatkan kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata yang saat ini hanya 3 persen menjadi 10 persen dari PDB pada 2030. Di samping itu, Saudi juga menargetkan peningkatan kunjungan internasional dan domestik menjadi 100 juta per tahun pada waktu yang sama.
Penulis: Muchlishon
Editor: Muhammad Faizin