Tidur atau istirahat adalah salah satu aktivitas yang dilakukan oleh manusia di setiap harinya. Dengan porsi tidur yang cukup, seseorang dapat menjalankan aktivitas kesehariannya secara maksimal. Maka dari itu ada waktu yang mana tidur itu membawa berkah tersendiri, salah satunya adalah tidur siang.
Ā
Waktu qailulah ini ada yang menafsirkan tidur sebelum waktu zuhur (tergelincirnya matahari), ada pula yang menafsirkan setelah masuk waktu zuhur. Yang pasti, fungsi utama tidur siang ini adalah sebagai persiapan agar dapat melaksanakan qiyam al-lail dengan shalat dan berdzikir di malam hari.
Ā
Seperti yang dijelaskan oleh Imam al-Ghazali:
Ā
Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ© ŁŁŁ Ų³ŁŲ© ŁŲ³ŲŖŲ¹Ų§Ł ŲØŁŲ§ Ų¹ŁŁ ŁŁŲ§Ł
Ų§ŁŁŁŁ ŁŁ
Ų§ أ٠اŁŲŖŲ³ŲŲ± Ų³ŁŲ© ŁŲ³ŲŖŲ¹Ų§Ł ŲØŁ Ų¹ŁŁ ŲµŁŲ§Ł
Ų§ŁŁŁŲ§Ų±Ā
Ā
Artinya: Tidur siang (qailulah) adalah sunnah yang dapat membantu seseorang untuk melaksanakan qiyam al-lail, seperti halnya sahur hukumnya sunnah yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam melaksanakan puasa di siang hari (Al-Ghazali, Ihyaā ulum ad-Din, juz 1, hal. 338).
Ā
Maksudnya, Imam al-Ghazali menganjurkan agar seseorangĀ tetap memperhatikan istirahat dan tidur siang secukupnya meskipun sedang padat pekerjaannya yang kemudian membantunya semangat beribadah di malam hari (qiyamullail). Sebab pola demikianlah yang dipandang ideal dan sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini seperti ditegaskan dalam Al-Qurāan:
Ā
Ā ŁŁŲ¬ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲØŲ§Ų³Ų§Ł ŁŁŲ¬ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŲ§Ų±Ł Ł
ŁŲ¹Ų§Ų“Ų§Ł
Ā
Artinya: Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian (waktu tidur), dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan (QS An-Nabaā, Ayat: 10-11)
Ā
Demikian juga dari kitab Al-Adab Al-Mufrad 1874 menyebutkan:
Ā
ع٠عŁ
Ų± ŁŲ§Ł Ų±ŁŲØŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ¹ŁŲÆŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŲØŁ Ų§ŲØŁŁŁ Ł
ŁŲ³ŁŲ¹ŁŁŁŲÆŁ Ų±ŁŲ¬ŁŲ§ŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŲ“ŁŲ ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ”Ł ŁŁŲ§ŁŁ: ŁŁŁŁŁ
ŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŲ“ŁŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁ. Ų«ŁŁ
ŁŁ ŁŲ§Ł ŁŁŁ
ŁŲ±ŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŁŁŲ§Ł
ŁŁŁ
Ā
Artinya: Dari Umar, pernah suatu ketika ada orang-orang Quraisy duduk di depan pintu Ibnu Masāud. Menjelang tengah hari, Ibnu Masāud mengatakan, āBangkitlah kalian, karena yang tertinggal hanya bagiannya setan.ā Kemudian Umar menyuruh mereka bangkit.
Ā
Kapan Waktu Qailulah?
Ā
Terdapat perbedaan pendapat tentang waktu qailulah, apakah setelah masuk waktu zuhur atau sebelumnya? Berikut penjelasannya:
ŁŲ§ŁŲ°Ł ŁŁŲ±Ų¬Ų Ų£Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ© ŁŁ Ų§ŁŲ±Ų§ŲŲ© ŲØŲ¹ŲÆ Ų§ŁŲ²ŁŲ§Ł -ŁŲ¹ŁŁ ŲØŲ¹ŲÆ Ų§ŁŲøŁŲ±- Ł
Ų§ Ų±ŁŲ§Ł Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł ŁŁ
Ų³ŁŁ
Ų¹Ł Ų³ŁŁ ŲØŁ Ų³Ų¹ŲÆ Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŲ§Ł: Ł
Ų§ ŁŁŲ§ ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŲŖŲŗŲ°Ł Ų„ŁŲ§ ŲØŲ¹ŲÆ Ų§ŁŲ¬Ł
Ų¹Ų© ŁŁ Ų¹ŁŲÆ Ų§ŁŁŲØŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
. ŁŲ§ŁŁŁŲø ŁŁ
Ų³ŁŁ
Ā
Artinya: Dalil yang menunjukkan keunggulan bahwa qailulah adalah istirahat setelah masuk waktu zuhur itu berasal dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Saāad, yaitu: Tidaklah kami melakukan qoilulah dan menyantap makan siang kecuali setelah selesai shalat Jumat di masa Nabi. Redaksi ini milik Imam Muslim.
Ā
Sedangkan pendapat bahwa waktu qailulah sebelum tergelincirnya matahari (sebelum zuhur) adalah:
Ā
ŁŁŲÆ Ų§Ų®ŲŖŁŁŲŖ Ų¹ŲØŲ§Ų±Ų§ŲŖ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų” ŁŁ ŲŖŲŲÆŁŲÆ ŁŁŲŖ ŁŲµŁ Ų§ŁŁŁŲ§Ų± Ų§ŁŁ
ŁŲµŁŲÆ ŲØŲ§ŁŁŁŁŁŁŲ©Ų ŁŲ°ŁŲØ ŲØŲ¹Ų¶ŁŁ
Ų„ŁŁ Ų£ŁŁŲ§ ŁŲØŁ Ų§ŁŲ²ŁŲ§Ł ŁŲ°ŁŲØ ŲØŲ¹Ų¶ŁŁ
Ų„ŁŁ Ų£ŁŁŲ§ ŲØŲ¹ŲÆŁŲ ŁŲ§Ł Ų§ŁŲ“Ų±ŲØŁŁŁ Ų§ŁŲ®Ų·ŁŲØ: ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ
ŁŲØŁ Ų§ŁŲ²ŁŲ§Ł. Ų§ŁŲŖŁŁ
ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁ
ŁŲ§ŁŁ: Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ©: Ų§ŁŁŁŁ
ŁŲ³Ų· Ų§ŁŁŁŲ§Ų± Ų¹ŁŲÆ Ų§ŁŲ²ŁŲ§Ł ŁŁ
Ų§ ŁŲ§Ų±ŲØŁ Ł
Ł ŁŲØŁ أ٠بعد. Ų§ŁŲŖŁŁ
ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŲØŲÆŲ± Ų§ŁŲ¹ŁŁŁ: Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ© Ł
Ų¹ŁŲ§ŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŁŲøŁŁŲ±Ų©. Ų§ŁŲŖŁŁ
Ā
Artinya: Para fuqaha berbeda pendapat tentang pertengahan siang yang menjadi waktu istirahat siang (qoilulah). Sebagian ulama berpendapat sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur) dan ada pula yang berpendapat setelah zuhur. Imam Al-Syarbini Al-Khathib berkata: Qoilulah adalah tidur sebelum tergelincirnya matahari (sebelum zuhur). Sedangkan Imam Al Munawi mengatakan: qailulah adalah tidur siang hari, baik saat matahari tergelincir sedikit, sebelum atau sesudahnya. Al-Badr Aini mengatakan: qoilulah adalah tidur pada siang hari.
Ā
Memahami dua pendapat yang berbeda tentu harus memilih jalan tengah sebagai solusi, yaitu waktu qailulah bisa sebelum zuhur atau bisa setelah zuhur, karena poin utamanya adalah istirahat secukupnya agar semangat beribadah, khususnya qiyamulĀ lail. Terlebih bagi para pekerja keras, biasanya mendapatkan kesempatan istirahat mulai pukul 11.30-12.30 dan bisa dimanfaatkan untuk ishoma. Namun sebagian kalangan profesional enggan mengartikan istirahat sebagai tidur siang karena bagi mereka siang adalah jam sibuk.
Ā
Melansir dari Klikdokter, ternyata tidur siang mampu merelaksasi tubuh dan dapat menenangkan saraf-saraf tegang, lelah akibat berbagai kegiatan. Banyak praktisi kesehatan yang menganjurkan untuk tidur siang selama 30 menit saja per hari.Ā
Ā
Sebab manfaat tidur adalah memperbaiki memori, lebih mudah menghubungkan fakta, memperbaiki suasana hati. Aktivitas ini lebih baik daripada kafein, bisa menurunkan tekanan darah, mengurangi stres, meningkatkan kreatifitas, dan bisa tidur nyenyak di malam hari.
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua