Ketua PWNU Jatim Tekankan Prinsip Mabadi Khairu Ummah dalam Ekonomi Keumatan
Sabtu, 15 Februari 2025 | 15:30 WIB
Sumenep, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Kikin Abdul Mahfudz mengatakan, koperasi saat ini harus menerapkan Mabadi Khairu Ummah meliputi As-Shidqu (jujur), Al-Amanah (tepercaya), Al-'Adalah (adil), At-Ta'awun (tolong-menolong), dan Istiqamah (konsisten). Menurutnya, dari masa ke masa organisasi NU selalu berupaya menjaga kemandirian umat.
Penegasan ini disampaikan Kiai Kikin saat tausiyah pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Paripurna XXI Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan (KSPP) Syariah Baitul Maal wa at-Tamwil Nuansa Umat (BMTNU) Jawa Timur, Sabtu (15/02/2025).
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini kemudian menceritakan kembali perjalanan-perjalanan NU dalam mengarungi agenda keumatan, salah satunya yang dibahas dalam Muktamar NU Menes, Padeglang, Banten tentang kemandirian ekonomi umat. Kemudian, Muktamar NU di Magelang tahun 1939 disusun prinsip-prinsip pengembangan sosial ekonomi masyarakat.
"Muktamar NU di Menes, Banten kemudian ada satu keputusan yang mengharuskan NU mengembangkan kemandirian ekonomi umat. Tahun berikutnya lagi muktamar yang ada di Magelang tahun 1939, kemudian disusun prinsip-prinsip pengembangan sosial dan ekonomi yang dituangkan dalam suatu wadah mabadi khairu ummah," terangnya.
Gus Kikin menjelaskan, mabadi khairu ummah di tahun-tahun berikutnya mencoba dihidupkan kembali, namun usaha tersebut tidak terlaksana dengan baik. Terakhir dalam Munas NU di Lampung pada tahun 1992, mabadi khaira ummah ats-tsalatsah dikembangkan lagi menjadi mabadi khaira ummah al-khamsah dengan menambahkan dua prinsip.
"Mabadi khairu ummah merupakan suatu gerakan yang diwadahi kurang lebih seperti koperasi seperti sekarang. NU selalu berikhtiar untuk bisa mandiri. Mandiri yang paling utama yang bisa dicapai melalui ekonomi, sebab kita dulu dijajah karena kita tidak kuat secara ekonomi," jelasnya.
Selengkapnya klik di sini.
Terpopuler
1
KH Bisri Syansuri (1): Nasab dan Sanad Keilmuan
2
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
3
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
4
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
5
Reshuffle Perdana Kabinet Merah Putih: Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Brodjonegoro
6
Ketua LF PBNU: Banyak Masalah Fiqih akan Terganjal Jika Kalender Hijriah Diglobalkan
Terkini
Lihat Semua