Ketenagakerjaan

Kemnaker Kebut Revitalisasi Balai K3

Kamis, 21 April 2022 | 19:30 WIB

Kemnaker Kebut Revitalisasi Balai K3

Menaker Ida saat meninjau Balai K3 Samarinda (Foto: Humas Kemnaker).

Samarinda, NU Online

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan tengah mempercepat revitalisasi Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Balai K3) yang ada di Indonesia. Hal ini mengingat peran dari Balai K3 yang ada sangat penting dalam upaya memberikan pelindungan aspek keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja. 

 

"Kemnaker tengah melakukan revitalisasi salah satunya di Balai K3 Samarinda ini. Lab khusus K3 ini akan dibangun dengan fungsi pengujian keselamatan kerja, kerja di ketinggian dan ruang terbatas. Harapannya balai K3 ini dapat menjadi pusat pengetahuan di bidang K3 dan sekaligus menunjang pembangunan IKN," kata Menaker Ida saat meninjau Balai K3 Samarinda, Kamis (21/4/2022). 

 

Menaker Ida menjelaskan saat ini upaya yang terus dilakukan Kemnaker dalam merevitalisasi Balai K3 antara lain, revitalisasi Balai K3 secara komprehensif, revitalisasi peralatan uji K3, dan revitalisasi pengembangan laboratorium keselamatan kerja. 

 

"Alhamdulillah Kementerian PPN/Bappenas telah menyetujui usulan kebutuhan anggaran guna merevitalisasi Balai K3 yaitu untuk pengembangan SDM, penyediaan peralatan pengujian K3, serta pembangunan sarana dan prasarana," kata Ida. 

 

Balai K3 yang dimiliki oleh Kemnaker ini lanjut Ida merupakan satu-satunya yang ada di seluruh Kementerian, di mana ini seharusnya menjadi program keunggulan. 

 

"Saya melihat potensi di Balai K3 ini sangat besar, maka dari itu, kami coba untuk memulai pendekatan melalui skema G to G dengan negara lain, baik dari sisi pengembangan sarana dan prasarana maupun dari sisi kurikulum yang menyesuaikan standar Internasional," kata Ida. 

 

Revitalisasi Balai K3 ini sangat penting, apalagi, lanjut Menaker isu K3 termasuk salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, yakni adapting labour policies for a more effective protection and increased resilience of all workers. 

 

"Untuk isu ini pada Employment Working Group II ini, kami akan membahas lebih lanjut suatu langkah pelindungan bagi para pekerja dalam periode recovery dan era otomasi," tutup Ida.