Jakarta, NU Online
Tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. “Kendalikan Sampah Plastik” menjadi tema besarnya tahun ini. Indonesia dan negara-negara lainnya bergerak bersama mengatasi sampah yang mengancam ekosistem lingkungan hidup.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan harus bersikap adil terhadap lingkungan. Hal ini sebagai bagian dari bentuk keimanan.
''Melalui momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia di bulan Ramadhan ini, diharapkan dapat menambah semangat kita dalam berperilaku adil terhadap lingkungan, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari iman'' katanya dalam rilis sambutan HLH 2018, Selasa (5/6).
Reduce, reuse, dan recycle (pembatasan, guna ulang, dan daur ulang) atau yang biasa disebut 3 R, katanya, perlu ditingkatkan demi kelestarian alam.
Menteri Siti, dalam sambutannya, mengatakan perlu upaya bersama dan kolaborasi semua pihak, pemerintah/pemda, masyarakat dan dunia usaha untuk mengendalikan sampah plastik.
Sampah plastik kemasan makanan dan minuman, kantong belanja, dan pembungkus barang lainnya menjadi penyumbang terbesar sampah plastik. Saat ini, ada 16 persen sampah plastik dari total sampah secara nasional dan 17 persen di kota-kota besar seperti Jakarta.
Sementera itu, sampah yang didaur ulang baru mencapai 10 sampai 15 persen dari total keseluruhan sampah plastik, sedangkan 60 sampai 70 persen lainnya tertimbun di tempat pembuangan akhir (TPA). Selebihnya, sekitar 15 sampai 30 persen belum terkelola dan bahkan terbuang ke lingkungan, khususnya perairan, seperti sungai, danau, laut, dan pantai. (Syakir NF/Mahbib)