Jakarta, NU Online
Dalam situasi pandemi Covid-19 sekaligus menghadapi bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah, masyarakat diminta terus menjaga kebersihan lingkungan. Terutama mereka yang hidup di kawasan gambut seperti di sebagian warga di Provinsi Sumatera Selatan.
Dinamisator Badan Restorasi Gambut Sumatera Selatan, DD Shineba mengatakan, keadaan Indonesia yang sedang berjuang melawan Covid-19 harus diikuti oleh sikap masyarakat dalam menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan.
Menurutnya, keduanya memiliki hubungan yang kuat karena jika kesehatan lingkungan tidak dijaga maka akan berdampak buruk pada kesehatan diri masyarakat. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk terus menjaga kesehatan alam dengan merawat lingkungan tanpa bahan kimia.
Ia menjelaskan, penggunaan bahan kimia yang berlebihan seperti membersihkan lingkungan dengan menyemprotkan cairan kimia dalam jumlah besar, dapat berakibat fatal pada kesehatan masyarakat.
Dia mendorong masyarakat membersihkan lingkungan dengan cara-cara yang benar. Khusus lahan gambut, cara membersihkannya juga tidak boleh dibakar.
"Jaga lingkungan dengan pemanfaatan tanpa kimia agar lingkungan terjaga dengan baik," katanya ketika dihubungi NU Online, Jumat (10/4).
Sementara untuk menjaga kesehatan diri, dia menyarankan agar tetap mengikuti imbauan pemerintah yakni menjaga pola hidup sehat, berolahraga, mencuci tangan, dan menjaga imunitas tubuh. Hal-hal itu tidak akan terjadi jika lingkungan sekitarnya tidak sehat. Karena itu penting juga menjaga kebersihan lingkungan, apalagi membersihkannya dengan tidak membakar dan tanpa kimia.
"Sebenarnya di Sumsel sudah banyak yang tahu. Soalnya BRG telah bekerjasama dengan beberapa pesantren di Sumsel. Selain itu juga dengan desa. Di sana kami sama-sama latihan bagaimana caranya pengelolaan lahan tanpa bakar," tuturnya.
Upaya menyadarkan masyarakat untuk tidak membakar lahan semakin massif, dengan adanya ratusan kader Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) yang tersebar di 70 desa di Sumatera Selatan. Semuanya sudah diberikan pelatihan dan memahami bagaimana tata cara merawat lingkunga tanpa bakar dan tanpa bahan kimia.
"Jadi isnyallah masyarakat tinggal maunya saja melaksanakan atau membersihkan lingkungan," tegasnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan