Lingkungan

Pentingnya Menjaga Komponen Lingkungan bagi Ekosistem Gambut

Sabtu, 1 Juni 2019 | 03:00 WIB

Jakarta, NU Online
Untuk membangkitkan wawasan lingkungan masyarakat terutama warga yang hidup di kawasan gambut, menjaga komponen lingkungan sangatlah penting. Hal tersebut  perlu dilakukan agar kegiatan pembangunan pertanian sebagai usaha produksi dan pembangunan manusia berjalan beriringan.

Pernyataan itu disampaikan Dosen Teknologi Agroindustri Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, Adrinoviarini menanggapi rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Apalagi masyarakat yang berada di kawasan gambut, belum banyak mengetahui dampak yang akan diterima bila gambut tidak dijaga dengan baik.  

"Komponen-komponen lingkungan berupa udara, tanah, air, kehidupan hayati, keadaan ekonomi dan nilai sosial-budaya merupakan hal-hal yang perlu dijaga," katanya kepada NU Online, Jumat (1/6).

Ia menuturkan, proses membangkitkan wawasan lingkungan oleh masyarakat tersebut misalnya udara dijaga dari pengotoran dan pencemaran, tanah dijaga dari degradasi dan pencemaran dan air dipelihara dari pengotoran. Intinya, kata dia, menjaga kesehatan lingkungan baik untuk manusia maupun untuk tanaman dan ternak.

"Termasuk keadaan ekonomi harus dijaga supaya ekonomi masyarakat tetap bertumbuh dan bergairah, serta nilai sosial-budaya dikembangkan sehingga dapat menampung aspirasi, menegakkan kepastian hukum bagi semua orang, serta membangkitkan wawasan lingkungan tadi," ucapnya.

Menurut Rini, lahan gambut perlu diperhatikan dan diperlakukan sesuai dengan karakter dan fungsinya. Pemanfaatan lahan gambut untuk kegiatan produksi bagi manusia telah memunculkan beberapa persoalan, diantaranya terjadi penurunan permukaan tanah, banjir, kekeringan dan kebakaran.

Kebakaran lahan gambut, lanjut Rini, dapat diawali dengan rendahnya kandungan air pada lahan gambut. Saat kondisi kandungan air rendah, potensi gambut untuk terbakar sangat tinggi.

"Pada musim kemarau yang mengakibatkan Tinggi Mata Air (TMA) pada lahan gambut turun, perlu adanya pengawasan lahan gambut pada rentang musim tersebut. Hal ini sebagai langkah antisipasi  supaya potensi kebakaran lahan gambut dapat dikendalikan," ujarnya.

Namun, kata Rini, pemantauan tingkat kekeringan lahan gambut dan potensi kebakaran lahan gambut mempunyai tantangan tersendiri, mengingat area gambut yang luas. Sistem peringatan dini bahaya kebakaran dapat dilakukan dengan cara mendeteksi, memonitor dan mengambil data TMA secara berkala pada lahan gambut.

"Itu merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan sebagai tindakan preventif dalam kebakaran lahan gambut yang terjadi," tuturnya (Abdul Rahman Ahdori/Aryudi AR).