Lingkungan

PWNU Kalsel: Gambut Wasilah Penyerap Air Rawa Penahan Banjir

Senin, 27 Mei 2019 | 13:45 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan, H Hasib Salim menyebut penyebab tidak pernah terjadinya banjir di Kalimantan Selatan karena memiliki lahan gambut yang mampu menyerap air. Untuk itu, ia berharap gambut  tidak disepelekan melainkan dikelola dengan cara cara yang baik.
 
"Kalau diperhatikan Alhamdulillah Kalsel jarang muncul di tv karena bencana banjir dan sebagainya, nah berarti kan gambut menjadi wasilah penyerap air rawa," kata H Hasib dihubungi NU Online di Jakarta, Ahad (26/5).
 
Ia menuturkan wasilah tersebut merupakan salah satu manfaat gambut yang tidak diketahui masyarakat luas. Sehingga, sosialisasi soal potensi dan manfaat tanah gambut di masyarakat perlu intens dilakukan.
 
Kemudian, gambut di Kalimantan Selatan menurut kiai yang juga anggota DPRD Kalsel ini, sempat dikelola pada zaman pemerintahan Soeharto untuk pengembangan pertanian. Namun, tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Sehingga, adanya Badan Restorasi Gambut (BRG) diharapkan mampu meningkatkan pengelolaan kawasan gambut dalam berbagai bidang potensi alam, tidak hanya bidang pertanian.
 
"Alhamdulillah di Kalimantan Selatan gambutnya sangat banyak, dulu zaman Pak Harto ada lahan sejuta hektar yang dikelola, tapi masih perlu barangkali ditingkatkan," ujarnya.
 
Tanah di Kalimantan Selatan yang didominasi oleh rawa menjadi kekuatan tersendiri bagi para petani. Hal itu karena rawa bisa menjadi lahan yang bisa dikembangkan menjadi kawasan bisnis yang menggiurkan.
 
Makanya ilmu pengetahuan soal mengelola lahan gambut sangat diperlukan bagi masyarakat yang hidup di kawasan gambut. Gambut di Kalimantan masih banyak yang belum dimanfaatkan, padahal, alam itu bisa sangat berguna jika para petani menggarapnya.  
 
"Di Masyarakat sini petani itu dulu rumput kita bakar, karena dengan dibakar begitu lahannya akan semakin subur, ternyata bencananya yang akan besar," tuturnya.
 
Ia berharap BRG terus melakuan pertemuan dengan masyarakat kaitannya dengan pemanfaatan lahan gambut dan pelatihan bagi para petani dalam mengelola tanah gambut secara baik dan benar.  
 
"Sebagai petani harus banyak tahu agar bisa selamatkan gambut, apalagi kita muslim. Muslim dituntut jika ingin mencari dunia dan akhirat maka harus dengan ilmu pengetahuan," katanya mengumpamakan. (Abdul Rahman Ahdori/Abdullah Alawi)