Mitra

Kembangan Usaha BUM Desa, Mendesa PDTT Ajak Investor Dalam dan Luar Negeri

Senin, 25 Oktober 2021 | 08:06 WIB

Kembangan Usaha BUM Desa, Mendesa PDTT Ajak Investor Dalam dan Luar Negeri

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi Istri Umi Lilik Nasriyah dan Pejabat Eselon 1 Kemendes PDTT menghadiri Business Meeting Acces To Market produk Bali serta Penandatanganan MOU Kemendes PDTT dengan PT.PLN (Persero) di Bali, Senin (25/10/2021).

Bali, NU Online
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama The National Support for Local Investment Climates/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) kembali menjembatani pertemuan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) asal Buleleng, Klungkung, dan Tabanan dengan para investor dalam dan luar negeri. Diharapkan pertemuan ini akan meningkatkan akselerasi pengembangan BUM Desa dari tiga wilayah tersebut.

 

"Semoga pertemuan bisnis ini berdampak besar bagi peningkatan nilai tambah produk-produk dari desa, pasar yang prospektif, sehingga terjadi peningkatan ekonomi desa-desa seluruh Indonesia," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat menyampaikan sambutan dalam temu bisnis yang digelar di Stones Legian, Bali, Senin (25/10/2021).

 

Untuk diketahui Kemendes PDTT terus aktif mengalang dukungan investor bagi pengembangan BUM Desa di tanah air. Sebelumnya pertemuan serupa dilakukan di Belitung, Bulan Agustus lalu. 

 

Dalam pertemuan bisnis kali ini Kemendes PDTT mengajak sekitar 20 investor, diantaranya Astra Internasional, Elevania, BNI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, UKM Mendunia, TaniHub, Tokopedia, SEA Group dan 12 investor lainnya untuk melihat langsung produk-produk yang dihasilkan oleh kurang lebih 500 petani dan pengrajin yang tergabung dalam 25 kelompok usaha di Buleleng, Klungkung, dan Tabanan.

 

Gus Halim-panggilan akrab Abdul Halim Iskandar-mengatakan salah satu prioritas Kemendesa PDTT saat ini adalah pemulihan ekonomi desa. 

 

Langkah ini harus dilakukan seiring dengan penurunan kasus Covid-19 yang membuka peluang rebound bagi bangkitnya perekonomian nasional.

 

“Pemulihan ekonomi desa mempunyai pengaruh besar bagi bangkitnya kembali perekonomian nasional yang terpukul pandemi Covid-198 selama satu setengah tahun terakhir. Pemulihan ekonomi desa ini salah satunya bisa dilakukan melalui BUM Desa dan BUM Desa Bersama,” ujarnya. 

 

Kemendesa PDTT, kata Gus Halim terus berusaha meningkatkan nilai tambah produk unggulan di perdesaan melalui berbagai kegiatan pemberdayaan dan pendampingan. 

 

Selain memastikan kualitas produk dari hulu ke hilir, peningkatan nilai tambah itu juga dilakukan melalui penguatan Lembaga ekonomi desa melalui BUMDes. 

 

“Apalagi saat ini BUM Desa kian leluasa menjalankan aktivitas bisnisi seiring ditetapkannya Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja. Dengan UU Tersebut BUM Desa bisa menjalankan usaha sendiri di samping bisa berperan sebagai induk bagi unit usaha berbadan hukum,” katanya. 

 

Gus Halim mengungkapkan Kabupaten Buleleng, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Tabanan memiliki banyak potensi produk unggulan. 

 

Namun sebagaimana yang dialami oleh sebagian besar desa di seluruh Indonesia, tiga kabupaten ini memiliki keterbatasan kemampuan dalam pengelolaan pasca panen, kualitas produk, packaging, serta kesulitan menjangkau pasar di luar daerah yang berkelanjutan. 

 

Melalui pertemuan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi atas tantangan yang dihadapi kelompok usaha dan BUM Desa dalam keseluruhan rantai komoditas.

 

“Keberhasilan pertemuan bisnis ini nantinya dapat direplikasi di beberapa wilayah dengan komoditas unggulan dan mitra pembangunan yang sesuai, diantaranya Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi, Mamuju, Pandeglang, dan Bengkayang," ungkapnya.

 

Gus Menteri mengungkapkan, saat ini telah banyak investor-inventor muda desa yang melahirkan ragam inovasi untuk pengembangan ekonomi desa. 

 

Ragam inovasi tersebut, lanjutnya, disesuaikan dengan potensi masing-masing desa. 

 

"Ini juga menjadi kekuatan desa," ujarnya.

 

Menurutnya, upaya pengembangan potensi ekonomi lokal merupakan upaya untuk mencapai tujuan SDGs Desa ke-6 yakni Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata. Adapun SDGs Desa sendiri merupakan konsep arah pembangunan berkelanjutan berbasis desa yang digagas oleh Kemendes PDTT.  

 

"Selain itu, sebagaimana tujuan SDGs Desa ke-17 yakni Kemitraan untuk Pembangunan Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terus melakukan penguatan kerja sama kemitraan dengan seluruh stakeholder terkait, termasuk pelaksanaan even temu bisnis pada hari ini," ujarnya.