Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Panitia Nasional Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) telah membuat berbagai langkah kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang mesti diperhatikan oleh para muktamirin (peserta muktamar). Langkah-langkah ini perlu dilakukan dalam upaya mencegah penularan Covid-19.
“Public health and social measures (kesehatan masyarakat dan sosial) penting dalam upaya mencegah penularan, apalagi dalam kegiatan muktamar yang mengumpulkan dan potensi berkumpulnya orang dalam jumlah yang besar,” kata Sekretaris Panitia Pengarah Muktamar ke-34 NU dr H Syahrizal Syarif kepada NU Online, Ahad (19/12/2021).
Ia menekankan agar masyarakat dan satuan tugas (satgas) Covid-19 daerah, baik di level kota/kabupaten maupun provinsi di Lampung, harus terlibat dalam upaya meminimalisasi risiko penularan virus. Berbagai pembatasan dan pengendalian kerumunan perlu dilakukan dengan bantuan kepolisian dan tentara.
“Harus dipastikan bahwa mereka yang berkumpul mempunyai kekebalan melalui vaksinasi. Mereka yang berkumpul mengikuti perilaku 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan),” tegas Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) itu.
Para peserta muktamar yang berkumpul pun harus memastikan tidak sedang dalam keadaan sakit. Jika ternyata ada yang sakit atau terdeteksi Covid-19 maka harus dengan cepat mendapatkan penanganan yang baik.
“Mereka yang kontak dengan kasus dapat dites (agar) sepulang dari muktamar tidak ada kluster kasus muktamar. Panitia telah membentuk Satgas Covid-19 Muktamar yang menjalankan tata kelola protokol Covid-19 bekerjasama dengan pihak terkait,” terang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesehatan itu.
Berikut 19 langkah kesehatan masyarakat dan sosial yang ketat atau tata protokol Covid-19 selama kegiatan Muktamar ke-34 NU berlangsung, baik di Bandar Lampung maupun di Kapubaten Lampung Tengah, yang akan dibuka pada Rabu, 22 Desember 2021.
1. Pengurangan peserta dari biasa tujuh utusan menjadi tiga utusan per cabang, wilayah, dan cabang istimewa. Ketiga itu adalah ketua tanfidziyah, rais syuriyah, dan ulama kultural.
2. Menerapkan registrasi online untuk mengurangi kerumunan dan efisiensi waktu.
3. Menerapkan syarat kepesertaan terdaftar dalam aplikasi Peduli Lindungi dengan minimal satu kali vaksinasi.
4. Mempunyai status aktif antigen atau PCR dalam aplikasi Peduli Lindungi.
5. Pengaturan kapasitas bus/moda transportasi 70 persen.
6. Pengaturan kapasitas 70 persen untuk ruang sidang dan akomodasi peserta.
7. Penerapan protokol kesehatan: masker, hand sanitizer, jaga jarak, cegah kerumunan di semua kegiatan muktamar.
8. Pengukuran suhu harian di setiap pintu masuk ruang sidang dengan thermo gun.
9. Pengawasan penerapan protokol kesehatan oleh Satgas Covid-19 dan relawan kesehatan di semua kegiatan muktamar.
10. Pelaksanaan hybrid pada acara pembukaan di Pesantren Darussa’adah dibatasi 600 hadirin, selebihnya berada di venue atau arena lain.
11. Pembatasan kehadiran pada acara pemilihan dan diselenggarakan secara hybrid.
12. Tes antigen atau PCR untuk syarat kepulangan peserta dan panitia.
13. Surveilans peserta dan panitia 3-5 hari setelah muktamar.
14. Menyediakan masker dan hand sanitizer dalam muktamar kit.
15. Menyediakan ruang transit, ambulans, dan ruang isolasi bagi kasus konfirmasi tanpa gejala atau gejala ringan.
16. Menyediakan rumah sakit rujukan bagi kasus konfirmasi gejala sedang atau berat.
17. Mempersiapkan kerja sama dinas kesehatan provinsi (Dinkesprov) Lampung untuk investigasi kontak erat maupun kontak sosial (tracing) serta melakukan tes sesuai indikasi.
18. Koordinasi dengan Satgas Covid-19 Provinsi Lampung, Satgas Covid-19 Bandar Lampung, dan Lampung Tengah serta rumah sakit rujukan dan Dinkesprov serta Dinkes Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah.
19. Status aktif PCR pada aplikasi Peduli Lindungi saat pembukaan (600 hadirin) di Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah, dan penutupan di UIN Raden Intan Bandar Lampung.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua