3 Amalan yang Perlu Diperbanyak dalam Bulan Rajab menurut Imam Baihaqi
Selasa, 7 Januari 2025 | 07:00 WIB
Jakarta, NU Online
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang istimewa. Pasalnya, bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriah ini merupakan satu di antara empat asyhurulhurum atau bulan-bulan mulia, selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Baca Juga
Ini Lafal Niat Puasa Rajab
Di dalam bulan yang mulia ini juga, terdapat banyak amalan yang dianjurkan secara khusus. Setidaknya, Imam Abu Bakar al-Baihaqi menyebut tiga amalan yang sunnah dilakukan dalam bulan Rajab ini. Hal tersebut ia jelaskan dalam kitab Fadhail Al-Auqat sebagaimana dikutip Ustadz Zainuddin Lubis dalam artikelnya berjudul 3 Amalan di Bulan Rajab menurut Imam Baihaqi.
Pertama, melaksanakan puasa. Puasa di bulan ini diganjar secara khusus dengan beragam anugerah, yakni dengan pahala setahun untuk sehari berpuasa hingga dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.
"Artinya, berpuasa di bulan Rajab memiliki pahala yang sangat besar, yaitu sama dengan pahala berpuasa selama satu tahun penuh. Hal ini menunjukkan bahwa bulan Rajab adalah bulan yang sangat istimewa dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah," tulis Ustadz Zainuddin.
Kedua, memperbanyak doa. Saat memasuki bulan ini, Rasulullah saw mengajukan permohonan agar bulan ini diberkahi dan diberikan umur untuk sampai bulan Sya'ban dan Ramadhan, "Allâhumma bâriklanâ fî rajaba wa sya’bâna wa ballighnâ ramadhâna".
"Doa ini dianjurkan untuk dibaca oleh umat Islam ketika memasuki bulan Rajab. Hal ini karena bulan Rajab adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah. Bulan Rajab memiliki keutamaan yang lebih dibandingkan bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amal saleh di bulan Rajab," katanya.
Baca Juga
Amalan pada Jumat Terakhir Bulan Rajab
"Lebih dari itu, Doa ini juga mengandung permohonan agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia dalam Islam," lanjut Ustadz Zainuddin.
Ketiga, melaksanakan shalat sunnah. Mengutip sebuah hadits hasan, bahwa malam-malam bulan Rajab begitu Utama sehingga yang beribadah di waktu tersebut diganjar dengan pahala berlimpah. Amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam itu adalah shalat sunnah 12 rakaat, membaca tasbih, tahmid, takbir, istighfar, shalawat kepada Nabi saw, dan berdoa.
Ustadz Zainuddin menjelaskan bahwa shalat sunnah d12 rakaat ini dikerjakan dengan dua rakaat salam. Pada setiap rakaat, membaca Al-Fatihah dan satu surat dari Al-Qur'an. Setelah selesai shalat, membaca tasbih, tahmid, takbir, dan istighfar masing-masing seratus kali. Kemudian, membaca shalawat kepada Nabi saw seratus kali, dan berdoa untuk dirinya sendiri apa saja yang dia kehendaki dari urusan dunia dan akhiratnya.
"Hadits ini juga menyebutkan bahwa jika seseorang melakukan amalan tersebut dan berpuasa pada pagi harinya, maka Allah akan mengabulkan doanya semuanya, kecuali jika dia berdoa untuk melakukan maksiat," jelas pegiat kajian tafsir itu.
Meskipun demikian, terdapat pro dan kontra terkait pelaksanaan shalat sunnah Rajab atau Raghaib. Mengutip Ibnu Hajar al-Haitami, dalam kitab Tabyinul 'Ajab bima Warada fi Fadli Rajab, shalat raghaib, serupa dengan shalat sunah 100 rakaat pada malam nisfu Sya'ban, adalah bid'ah (tindakan atau tradisi yang tidak ada dasar dari agama). Karenanya, shalat raghaib dihukumi makruh (tidak dianjurkan), baik dikerjakan sendiri maupun berjamaah.
Namun, lanjut Ustadz Zainuddin, Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin memberikan solusi dengan melakukan shalat sunah biasa tanpa niat khusus sebagai shalat raghaib.
"Shalat Rajab mengacu pada kebiasaan warga Quds yang rutin melakukan shalat sunah saat masuk bulan Rajab. Tata cara melakukan shalat 12 rakaat layaknya shalat sunah pada umumnya, yaitu setiap 2 rakaat, maka satu kali salam," pungkasnya.
Terpopuler
1
Resmi Rilis, Unduh Logo Harlah Ke-102 NU Di Sini
2
Harlah Ke-102 NU Digelar di Jakarta, Ini Rangkaian Agendanya
3
Melihat Antusiasme Haul Guru Sekumpul, 32 Ribu Relawan Layani Jamaah yang Membludak
4
Terhimpun Rp18 Miliar Dana ZIS NU Care Pringsewu di 2024, Rp1,5 Miliar Berasal dari Koin
5
Turun, Biaya Haji 2025 Rata-Rata Jadi 55,43 Juta Rupiah Setiap Jamaah
6
Pro-Kontra Wacana Libur Sekolah Selama Ramadhan, Bagaimana Seharusnya?
Terkini
Lihat Semua