Nasional

8 Program Prioritas Kemenag 2024-2029: Ada Pemberdayaan Pesantren dan Ekonomi Umat

NU Online  ·  Kamis, 6 Maret 2025 | 20:30 WIB

8 Program Prioritas Kemenag 2024-2029: Ada Pemberdayaan Pesantren dan Ekonomi Umat

Menag Nasaruddin Umar saat memperkenalkan 8 program prioritas Kemenag periode 2024-2029 di Kantor Kemenag RI, Jakarta, pada Kamis (6/3/2025). (Foto: Humas Kemenag)

Jakarta, NU Online

Menteri Agama Nasaruddin Umar memperkenalkan Asta Protas yang berisi 8 Program Prioritas Kementerian Agama dalam 5 tahun ke depan atau selama periode 2024-2029.


Setelah mencapai 100 hari kerja, Menag Nasaruddin mengaku masih belum merasa menunjukkan kinerja terbaiknya dan belum mengerahkan seluruh kemampuan.


"Saya sampaikan kepada teman-teman, saya masih belum merasa berkeringat, saya belum lari bahkan," ucapnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenag RI, Jakarta, pada Kamis (6/2/2025).


Menag Nasaruddin berharap, Asta Protas ini dapat berdampak secara langsung kepada masyarakat yang akan terus berjalan hingga akhir jabatannya.


"Asta Protas ini berisi 8 program besar yang output-nya diharapkan berdampak langsung pada masyarakat serta berkontribusi terhadap penyelesaian Asta Cita dan 17 program prioritas Presiden dan Wapres. Ini insyaallah akan kita kerjakan selama periode 2025 sampai 2029," jelasnya.


Program Prioritas Kemenag 2024-2029


1. Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan

Terdapat beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini. Pertama, upaya peningkatan kualitas kerukunan. Kedua, penguatan moderasi beragama.


Ketiga, pengembangan dan insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan.


Keempat, pemberdayaan dan pemeliharaan rumah ibadah terus dilakukan, diiringi penguatan pembinaan umat.


2. Penguatan Ekoteologi

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program ini yakni pelestarian lingkungan di lembaga pendidikan agama dan keagamaan, rumah ibadah, lembaga keagamaan.


Kemudian penerapan green building (efisiensi energi, penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan pengelolaan air dan limbah).


Lalu insersi kurikulum pelestarian lingkungan dalam pendidikan agama dan keagamaan. Selanjutnya, pendidikan/pelatihan berbasis kesadaran lingkungan.


Kemudian ada kolaborasi program lingkungan hidup dengan tokoh nasyarakat, tokoh agama, dan antarinstansi/lembaga (pemerintah dan swasta).


3. Layanan Keagamaan Berdampak

Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini adalah standardisasi pengelolaan, pemberdayaan rumah ibadah, penguatan layanan keagamaan di wilayah 3T dan wilayah afirmatif, dan penguatan literasi keagamaan.


4. Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi


Menag mengatakan bahwa segera akan menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam 2 tahun. Ia berharap dengan sertifikasi, guru akan lebih profesional dan sejahtera.


"Kita juga akan selesaikan PPG Guru Dalam Jabatan, insyaallah dalam dua tahun ke depan. Jika guru tersertifikasi, harapannya akan lebih profesional. Kesejahteraan juga bisa ditingkatkan melalui tunjangan profesi," terangnya.


"Kemenag juga akan berikan beasiswa pendidkan, baik melalui skema Kartu Indonesia Pintar maupun Beasiswa Indonesia Bangkit," tambahnya.


5. Pemberdayaan Pesantren

Dalam program ini, Kemenag akan melakukan pengembangan kemandirian pesantren, merintis pengembangan pesantren, pembentukan Direktorat Jenderal Pondok Pesantren, penguatan kualitas dan rekognisi lulusan pesantren.


Kemudian Kemenag akan melakukan pendirian pesantren internasional, pemberian beasiswa santri berprestasi, pengembangan pesantren di wilayah 3T, intensifikasi kampanye praktik baik pesantren ramah anak, serta penguatan pesantren dan Ma'had Aly sebagai pusat kajian Islam.


6. Pemberdayaan Ekonomi Umat

Menag mengatakan bahwa akan melakukan optimalisasi dalam penghimpunan dana sosial keagamaan yakni wakaf dan zakat.


"Kita akan melakukan penguatan tata kelola untuk optimalisasi peran dana sosial keagamaan," tuturnya.


Ia juga akan menghimpun dana sosial dengan efisien agar distribusinya tepat sasaran kepada yang membutuhkan dan memberikan dampak nyata pada perkembangan ekonomi.


"Penghimpunan dana sosial harus maksimal dan distribusinya tepat sasaran sehingga berdampak pada pemberdayaan ekonomi umat," imbuhnya.


7. Sukses Haji

Melalui program ini, Kemenag akan melakukan pembuatan buku perhajian, penguatan ekosistem ekonomi haji, transparansi daftar nama jamaah haji, reguler, dan khusus. Lalu pelaksanaan murur dan tanazul, serta distribusi dam haji.


8. Digitalisasi Tata Kelola

Menag mengakui ingin melakukan digitalisasi di lingkungan Kementerian Agama pada semua layanan.


"Kami ingin, digitalisasi di semua layanan. Beragam informasi disajikan dalam satu layanan data," kata Menag.


Ia menjelaskan alasan digitalisasi ini menjadi hal penting dikarenakan bisa membuat tata data kelola menjadi lebih akurat.


"Mengapa satu layanan data ini menjadi penting? Karena dari tata kelola data yang akurat, kita dapat melakukan berbagai intervensi kebijakan dengan tepat dan transparan. Ini jadi prioritas kami," pungkasnya.