Nasional

Anjuran Salam dan Minta Doa pada Jamaah Haji yang Baru Pulang

Rabu, 5 Juli 2023 | 16:00 WIB

Anjuran Salam dan Minta Doa pada Jamaah Haji yang Baru Pulang

Jamaah haji. (Foto: Foto: https://gulfbusiness.com/)

Jakarta, NU Online

Jamaah haji secara bertahap akan kembali ke Tanah Airnya masing-masing. Termasuk jamaah haji asal Indonesia. Hal ini menyusul fase pelaksanaan ibadah haji sudah rampung. Gelombang pertama pemulangan jamaah haji sudah mulai dilakukan yang kemudian akan disusul gelombang selanjutnya.


Di Indonesia terdapat berbagai macam tradisi menyambut orang yang baru saja datang dari tanah suci itu. Di antaranya seperti menggelar selamatan atau syukuran dengan mengundang sanak saudara, sahabat, dan sejumlah tetangga. Secara teknis syukuran ini biasanya dibantu oleh keluarganya atau orang terdekatnya.


Tidak sampai di situ, mereka yang datang pun secara bergantian berjabat tangan hingga meminta doa kepada orang yang usai melaksanakan rukun Islam yang kelima ini.


Terkait dengan tradisi ini, Muhammad Abror dalam tulisannya di NU Online berjudul Anjuran Minta Doa kepada Jamaah Haji yang Baru Pulang ke Tanah Air menjelaskan, bahwa meminta doa kepada jamaah haji yang baru pulang ke daerah asalnya adalah sebuah anjuran dari Rasulullah saw.


Sebenarnya bila dirinci, meminta doa adalah tahap yang terakhir. Sebelum meminta doa, hendaknya mengucapkan salam terlebih dahulu, kemudian berjabat tangan, lalu meminta doa ampunan kepada Allah melalui orang yang baru mendapat gelar haji itu sebelum memasuki rumahnya.


Muhammad Abror dalam hal ini menyebutkan bahwa anjuran tersebut didasarkan pada sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sebagai berikut:


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَقِيتَ الْحَاجَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَصَافِحْهُ وَمُرْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بَيْتَهُ فَإِنَّهُ مَغْفُورٌ لَهُ


Artinya, “Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Jika kamu menjumpai orang yang baru berpulang dari haji maka berilah salam kepadanya, dan jabatlah tangannya, serta mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun buatmu sebelum ia memasuki rumahnya, sebab ia telah diampuni dosa-dosanya.’” (HR Imam Ahmad)


Lebih jauh, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Ma'had Aly Saidusshiddiqiyah Jakarta ini menyampaikan keterangan Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumidddin. Imam Al-Ghazali, kata Abror sapaan akrabnya, dengan mengutip penjelasan (atsar) Umar bin Khattab memaparkan, waktu meminta doa tidak harus saat baru kedatangan jamaah haji.


"Memang itu yang lebih utama. Akan tetapi, keutamaan mendapat doa tersebut bisa diperoleh sejak bulan Dzulhijjah, Muharram, Shafar, sampai tanggal 20 Rabi’ul Awwal," tulis Abror menjelaskan redaksi Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, dikutip NU Online, Rabu (5/7/2023). 


Masih mengutip Al-Ghazali, Abror menjelaskan bahwa penyambutan jamaah haji saat baru tiba di rumah sudah menjadi tradisi para ulama sejak dulu. Biasanya, begitu jamaah tiba mereka akan menyambutnya dengan mencium keningnya sebelum sempat melakukan sebuah dosa. Dasar tradisi ini adalah hadits Nabi berikut:


حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ نَتَلَقَّى الْحَاجَّ فَنُسَلِّمُ عَلَيْهِمْ قَبْلَ أَنْ يَتَدَنَّسُوا


Artinya, “Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Isma'il bin Abdil Malik dari Habib bin Abi Tsabit dia berkata, ‘Saya berangkat bersama Ibnu Umar, kami menjumpai para jamaah haji, dan mengucapkan salam kepada mereka sebelum mereka kotor (melakukan dosa).’” (HR Imam Ahamad) (Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumidddin, 2016 :juz 1, h. 315) 


Salah satu doa yang bisa dibaca adalah redaksi riwayat Imam Al-Baihaqi dari Sahabat Abu Hurairah ra sebagai berikut:


 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ


Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.


Artinya, “Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.” 


Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin