Yogyakarta, NU Online
Buku “Benturan NU-PKI 1948-1965” mesti disebarluaskan ke seluruh wilayah di Indonesia. Buku ini layak untuk jadi pegangan para guru, terutama bagi guru sejarah, kata Nurhayati, guru sejarah SMPN Gunung Kidul, Yogyakarta.
<>
Apresiasi ini disampaikan Nurhayati sampaikan saat menghadiri bedah buku “Benturan NU-PKI 1948-1965” yang diadakan Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Gajah Mada (UGM), Sabtu (28/03) pagi. Peserta acara ini terdiri dari para guru sejarah dari berbagai sekolah di Yogyakarta, civitas UGM, santri dan para dosen. Bedah buku ini mendapatkan apresiasi tinggi dari para peserta.
Setelah membaca secara sekilas buku setebal 239 halaman ini, Margaret, peserta bedah buku yang lain, mengusulkan agar ada buku kelanjutan berikutnya. Buku yang ditulis H. Abdul Mun’im DZ ini, menurutnya, sangat menarik untuk konteks keindonesiaan sekarang.
“Walaupun saya belum membaca secara keseluruhan. Tapi menurut saya buku ini memuat perjuangan kiai dan para santri dalam membela Pancasila,” tuturnya.
Dia mengusulkan kepada H. Abdul Mun’im yang juga sebagai Wakil Sekjend PBNU agar menulis buku perjuangan Muslimat NU dan Fatayat NU. Itu bisa menjadi referensi bagi masyarakat dan organisasi perempuan di Indonesia.
“Saya tertarik dengan beberapa halama dalam buku ini. Ada foto-foto Muslimat NU dengan menggunakan kebaya tapi ikut mengangkat senjata,” kesannya.
Bedah buku di aula PSP ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu penulis buku Benturan NU-PKI 1948-1965 H Abdul Mun’im DZ, Guru Besar Hukum UGM Prof. Dr. Sudjito, S.H., M.Si dan Ketua Takmir Jogokariyan Muhammad Jazir. (Suhendra/Mahbib)
Terpopuler
1
Berikut Lafal Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
2
Bacaan Doa Kamilin Lengkap dengan Latin dan Terjemah, Dibaca Setelah Shalat Tarawih
3
Sebab Perubahan Kriteria Imkanur Rukyah Jadi 3 Derajat Tinggi Hilal dan 6,4 Elongasi
4
Aceh Jadi Penentu Awal Ramadhan, Hilal Berpotensi Terlihat di Sabang dan Lhoknga
5
Alasan LFNU Jakarta Laksanakan Rukyat Meski Hilal Belum Penuhi Kriteria Imkanur Rukyah
6
Alasan Adanya Kriteria Qath'iyur Rukyah dengan Batasan Minimal 9,9 Derajat Elongasi
Terkini
Lihat Semua