Jakarta, NU Online
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemberian beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bagi para santri bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan peran santri dalam pembangunan nasional.
"Melalui beasiswa, kami berharap adanya peningkatan kapasitas santri menjadi sumber daya manusia yang produktif, berkualitas, berdaya saing, dan garda terdepan dalam mengusung nilai-nilai keindonesiaan," ujar Sri Mulyani seperti dikutip di Antara dalam peluncuran beasiswa santri di Jakarta, Senin (12/11).
Peluncuran program yang merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ini juga dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Sri Mulyani mengatakan selama ini pesantren memegang peranan penting, strategis, dan unik sepanjang sejarah Indonesia, khususnya sebagai penyumbang sumber daya manusia yang unggul.
Untuk itu, dibutuhkan perhatian bagi para santri maupun pengelola pesantren, agar dapat berkontribusi lebih maksimal, ketika bonus demografi Indonesia terjadi dalam beberapa dekade ke depan.
Hal ini juga didukung realita bahwa peningkatan kualitas human capital menjadi kunci utama dalam menghadapi era teknologi untuk mendukung inovasi, kesejahteraan, dan kesetaraan.
Beasiswa santri ditujukan bagi santri untuk menempuh pendidikan jenjang magister dan doktoral di dalam dan luar negeri.
Sasaran program ini terdiri dari peserta didik, pendidik, maupun tenaga kependidikan di pondok pesantren yang aktif selama minimal tiga tahun terakhir.Â
Sebagai wujud kecintaan terhadap negara Indonesia, penerima beasiswa setelah lulus wajib mengabdi minimal 2n+1 masa studi.
Sedangkan, persyaratan usia peserta lebih longgar dari persyaratan beasiswa lain, yaitu berusia maksimum 42 tahun untuk jenjang magister dan 47 tahun untuk jenjang doktoral.Â
Syarat lainnya adalah peserta wajib memiliki nilai kompetensi bahasa dan IPK sesuai dengan ketentuan.Â
Bidang studi yang dapat dipilih peserta adalah bidang studi yang mendukung pengembangan kapasitas pesantren, bidang studi keislaman, dan bidang studi prioritas LPDP.
Pendaftaran beasiswa dilakukan secara online melalui www.lpdp.kemenkeu.go.id mulai 15 November sampai 31 Desember 2018.
Terdapat tiga jenis seleksi bagi pendaftar, yaitu dokumen, berbasis komputer (TPA), serta substansi meliputi wawancara dan leaderless group discussion.
Penerima beasiswa akan mendapatkan pendanaan yang meliputi persiapan keberangkatan, biaya pendaftaran kampus, SPP, biaya hidup, uang buku, tesis atau disertasi, seminar, publikasi, dan jurnal internasional.
Selain itu, penerima beasiswa juga akan menerima biaya pendukung antara lain transportasi, visa, biaya kedatangan dan asuransi kesehatan dasar. (Red: Ahmad Rozali)