Nasional HAUL KE-15 GUS DUR

Di Haul Gus Dur, Menag Nasaruddin Umar Sampaikan Pentingnya Belajar kepada Orang Mati dan Mendoakannya 

Ahad, 22 Desember 2024 | 12:25 WIB

Di Haul Gus Dur, Menag Nasaruddin Umar Sampaikan Pentingnya Belajar kepada Orang Mati dan Mendoakannya 

Menag Nasaruddin Umar saat menghadiri Haul Ke-15 Gus Dur, Sabtu (21/12/2024) malam di Ciganjur Jakarta Selatan (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Menteri Agama (Menag) RI Prof Nasaruddin Umar memberikan sambutan dalam perhelatan Haul Ke-15 Gus Dur. Menag menyampaikan betapa pentingnya orang yang masih hidup berguru kepada mereka yang telah wafat, bukan sebatas kepada orang yang masih hidup. Menag menyebutnya sebagai laku seorang murid sejati.


"Murid sejati juga mampu belajar kepada seorang impersonal teachers, impersonal leactures atau guru yang bukan orang," katanya pada acara yang berlangsung di Jalan Warung Silah No.10, Ciganjur, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/12/2024) malam.


Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga mengajak hadirin untuk selalu berupaya meneladani Gus Dur semampu tenaga. Ia pun mengimbau hadirin agar senantiasa mendoakan mereka yang wafat, terlebih para guru dan orang-orang terkasih.


Perbuatan ini, sambung Menag, akan menjelma sesuatu bak parsel yang akan diterima oleh mereka.


"Jadi semoga Bapak dan Ibu sekalian kita semuanya mendoakan Gus Dur, dzurriyatnya, doakan orang-orang yang penting dalam hidup kita maka itu akan ber-tajassud. Sedikit artinya buat kita, besar artinya buat mereka," pungkasnya.


Sebelumnya, Menag menjelaskan pengertian wafat secara bahasa. Dalam pernyataannya, yang disebut wafat ialah mereka yang sebagian masa hidupnya masa mengendalikan ego dan kepentingan subjektiivitasnya demi kemaslahatan sosial. Menag menyebut Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai contoh dalam hal ini.

 

Kenyataan tersebut, bagi Menag, lantaran adanya keterkaitan antara murid yang hidup dan guru yang wafat. Dengan keteladanan itu seorang murid dapat mendapatkan gambaran atau pola untuk menjalani atau menyikapi tantangan diri secara personal maupun sosial.


Turut hadir dalam kesempatan ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Arifatul Choiri Fauzi dan wakilnya Veronica Tan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Gubernur-Wakil Gubernur DK Jakarta terpilih Pramono Anung dan Rano Karno, mantan Menko Polhukam Mahfud Md hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.


Selain itu hadir pula Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri,  Budayawan Sujiwo Tejo, Penyair Madura D Zawawi Imron, Ketua Umum Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom, Romo Antonius Budi Purnomo, Matakin Tanoesoedibyo serta ratusan jamaah lainnya.

 

Haul Gus Dur dengan tema Menajamkan Nurani, Membela yang Lemah ini mengundang Qori’ asal SLB Muhammadiyah Jombang Shofwan Jauharuddin Hasan dan para penari dari Yayasan Disabilitas Progresif dan Mandiri (Disproman) serta Himpunan Disabilitas Bekasi.