Nasional

Generasi Milenial Bisa Jadi Pemersatu di Tengah Derasnya Hoaks dan Kampanye Politik

Rabu, 19 Desember 2018 | 14:50 WIB

Generasi Milenial Bisa Jadi Pemersatu di Tengah Derasnya Hoaks dan Kampanye Politik

Pemuda Anti Hoaks (Tirto)

Jakarta, NU Online
Di tengah maraknya konten hoaks dan kampanye politik yang saling menyerang di media sosial, generasi milenial dianggap memiliki potensi besar untuk membangun keutuhan bangsa melalui kegiatan positif, misalnya dengan ajakan untuk membuat konten yang damai dan menyejukkan.

“Intinya bagaimana generasi milenial mendukung pilihan itu dengan cara-cara santun, sopan, dengan menyampaikan kebaikan. Suarakanlah pesan-pesan yang bisa mendorong pesta demokrasi berjalan lancar, aman, dan damai, terlepas, siapa Capres dan Cawapres yang dipilih,” kata Staf Ahli Menko Polhukam Sri Yunanto, Rabu (19/12). 

Konten positif semakin dibutuhkan di tengah derasnya informasi di era digital saat ini. Menurut laporan terbaru Kemkominfo terdapat sekitar 800 ribu situs penyebar hoaks dan minimal dua konten hoaks ditemukan di berbagai media oleh Kemkominfo selama bulan November 2018.Sehingga, meski di satu sisi, medsos banyak membawa dampak positif, namun medsos juga memiliki efek negatif yang luar biasa seperti hoaks (berita bohong),ujaran kebencian, dan adu domba  

Ia mengatakan bahwa saat ini, masyarakat perlu lebih jeli pada berita hoaks, ujaran kebencian dan fitnah yang kerap didapatkan di media sosial. Sebab kalau orang percaya fitnah dan hoaks, ujung-ujungnya pasti akan membenci dan melemahkan kerukunan dan persatuan.

“Paling penting sekarang generasi milenial dalam semangat bela negara bisa melakukan kegiatan sesuai posisi dan keahliannya,” imbuhnya.

Dengan terhindar dari konten negatif di media sosial, lanjutnya, generasi milenial lebih mudah meraih prestasi di berbagai bidang, baik itu akademik, profesi, olahraga, membangun bisnis berbasis IT dan start up.

Ia mengatakan bahwa membela negara bisa ditempuh dengan berbagai cara, dan cara terbaik yang bisa ditempuh oleh generasi milenial adalah dengan mengampanyekan konten positif. “Intinya bela negara itu adalah mencinta negeri ini. Kalau mencintai pasti akan membela mati-matian,” ujarnya. (Ahmad Rozali)