Lampung, NU Online
Untuk melawan maraknya ujaran kebencian dan berita bohong di media sosial, diskriminasi serta intoleransi, Gusdurian Lampung menggelar Pelatihan Literasi Media Sosial. Pelatihan bertempat di Kantor Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Provinsi Lampung, Kamis (12/7).
Kegiatan diikuti oleh para pegiat pendidikan dan pegiat media sosial yang merupakan perwakilan dari beberapa organisasi seperti GP Ansor, PMII, Pergunu, Pemuda Katolik dan GMKI.
Beberapa materi yang diberikan dalam pelatihan adalah Definisi Ujaran Kebencian dan Diskriminasi, Penggunaan Media Sosial sebagai Alat Gerakan Sosial, Sosialisasi Penggunaan Platform kabarkan.org, Pelatihan Pembuatan Konten dan Mengkampanyekan Konten Positif di Media Sosial.
Hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut sekaligus sebagai pemateri di antaranya Suraji, Nur Solikhin, M Autat (Seknas Gusdurian Pusat) dan Gatot Arifianto (Gusdurian Lampung).
Dalam sambutannya, Gatot Arifianto selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan bahwa tujuan dari diadakannya pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pegiat pendidikan dan pegiat media sosial bahwa segala bentuk ujaran kebencian, berita bohong harus dilawan.
"Kalau ada ujaran kebencian atau berita bohong maka hanya ada satu kata yaitu lawan," pekik Gatot saat memberikan sambutan.
Gatot menambahkan cara untuk melawan adalah dengan mengikuti pelatihan ini dengan baik. "Karena para pemateri kita adalah orang-orang yang memang kompeten di bidang Media Sosial," imbuhnya.
Suraji, dari Seknas Gusdurian memaparkan tentang definisi ujaran kebencian (hate speech) dari beberapa aspek, dampak ujaran kebencian, serta penjelasan mengenai UU ITE.
Sementara itu, M Autat dan Nur Solikhin memaparkan tentang sosialisasi dan bagaimana cara melaporkan ujaran kebencian menggunakan platform kabarkan.org. Kabarkan.org merupakan platform buatan Gusdurian untuk menampung seluruh laporan dari masyarakat terkait diskriminasi di dunia pendidikan dan ujaran kebencian di ruang publik baik online maupun offline yang berupa audio, video, teks, foto/meme.
Autat menjelaskan platform kabarkan.org dari Gusdurian ini sedang disosialisasikan di 12 wilayah. "Lampung ini, insyaallah adalah wilayah kelima yang kami pilih untuk sosialisasi platform kabarkan.org", katanya.
Selain mendapatkan pemaparan materi-materi, para peserta juga langsung diberikan ruang praktik menggunakan platform kabarkan.org dan bagaimana cara membuat konten positif di media sosial sebagai alat gerakan sosial. (Henudin/Kendi Setiawan)