Nasional

Habib Umar bin Hafidz Kisahkan Spirit KH Hasyim Asy'ari Bawa Pembaharuan Agama

Selasa, 22 Agustus 2023 | 20:30 WIB

Habib Umar bin Hafidz Kisahkan Spirit KH Hasyim Asy'ari Bawa Pembaharuan Agama

Habib Umar bin Hafidz saat menghadiri Multaqa Ulama di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (22/8/2023). (Foto: IG @habibumar_indonesia)

Jombang, NU Online

Habib Umar bin Hafidz menghadiri Multaqa Ulama di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (22/8/2023). Dalam forum yang dihadiri oleh ulama dan sejumlah kalangan habib ini, Habib Umar bin Hafidz mengisahkan kesuksesan Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim).


Menurut Habib Umar, demikian ia disapa, KH Hasyim Asy’ari adalah sosok ulama dengan kiprah yang sangat penting dalam mendidik dan menuntun umat dengan pemahamannya terhadap agama yang sangat mendalam. Mbah Hasyim telah sukses membawa ajaran-ajaran agama dengan spirit pembaharuan kepada masyarakat.


"Di sini (Pesantren Tebuireng) dijelaskan dari makna-makna pembaharuan agama dan juga bagaimana membawa kemaslahatan bagi masyarakat dan dunia," kata Habib Umar dengan bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Habib Jindan. 


Tidak hanya itu, Kiai Hasyim juga sukses mendirikan NU. Organisasi keislaman terbesar di Nusantara ini menurut Habib Umar dibangun dengan fondasi yang kuat. Kiprah perjuangan kakek Gus Dur inilah menjadi teladan untuk umat di era sekarang.


"Di sini kita merenungi salah satu teladan yang ada di antara umat ini bagaimana kesuksesan berdiri melalui usaha beliau KH Hasyim Asy’ari dan juga bagaimana beliau hingga mendirikan NU dengan fondasi yang lurus dan kuat, yang merupakan buah dari pemahaman terhadap penyampaian dari Allah dan Rasulul-Nya," tuturnya.


Melalui NU, Mbah KH Hasyim Asy’ari juga membawa semangat pembaharuan terhadap nilai dan ajaran agama. Habib Umar, lebih jauh menjelaskan bahwa pembaharuan yang dimaksud bukan perubahan ataupun mencari hal-hal baru yang merusak fondasi dan nilai-nilai dari agama itu sendiri.


"Sesungguhnya pembaharuan dan pembaruan itu semua adalah di dalam wasailnya dan di dalam sebab-sebabnya dan metode dan cara caranya yang semua itu diperbaharui demi menyampaikan hakikat daripada agama ini ke lapisan masyarakat," ucapnya. 


Demikian itu hanya bisa dilakukan oleh ulama-ulama yang memiliki kekayaan pemahaman terhadap agama, seperti Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.  Dengan bekal itu, Mbah Hasyim kemudian berjuang untuk mengubah kebiasaan dan prilaku masyarakatnya yang semula menyimpang dari nilai-nilai agama. 


"Sesungguhnya pembaharuan yang dilakukan melalui tangan KH Hasyim Asy’ari ini yang bersumber dari pemahaman beliau yang mendalam akan agama ini, dan beliau yakin bahwa beliau ingin memperbaiki keadaan umat mengvakuasi keadaan umat yang demikian terpuruk, dan beliau menempuh jalan yang disampaikan oleh Imam Malik yang disebutkan bahwa tidak akan menjadi baik keadaan umat generasi akhir ini melainkan apabila mereka kembali khittah yang dijalankan oleh generasi awal dari umat ini," jelasnya.


Apa yang dilakukan oleh Mbah Hasyim menurut pandangan Habib Umar semata dalam rangka menjalankan tugas penting sebagaimana yang diemban oleh para nabi dahulu, yaitu menuntun umatnya di jalan yang dikehendaki Allah swt dengan cara menyampaikan dan mengajarkan ayat-ayat Allah kepada mereka.


"Beliau Syekh KH Hasyim Asy’ari menjalankan tugas yang amat penting, mengemban warisannya dari nabi-nabi yang mana diringkas oleh Allah swt di dalam Al-Qur'an bahwa tugas dari nabi-nabi tersebut adalah membacakan ayat-ayat Allah mengajarkan memberikan tazkiyah kepada umatnya dan juga mengajarkan ilmu kepada mereka," jelasnya.